Tebuireng.online- Dalam rangka menindaklanjuti implementasi kerja sama di bidang pembelajaran, Universitas Islam Malang (Unisma) menggandeng Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar kuliah tamu pada Senin (28/10/2024). Acara bertajuk “Mudah Menyusun Artikel Ilmiah Hasil Skripsi” ini bertempat di lantai 2 gedung Pascasarjana Unhasy dan diikuti sebanyak 27 mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Unhasy.
Wakil Dekan 2 Fakultas Agama Islam Unisma, Dr. Fita Mustafida dalam sambutannya berterima kasih atas terlaksananya kerjasama ini. Ia berharap kerja sama kurang lebih 5 tahun ini dapat selalu terselenggara setiap tahunnya.
“Kerja sama itu kalau tidak dilaksanakan tidak ada nilainya, sama saja,” katanya.
Dalam kegiatan kuliah tamu yang dibawakan oleh Dr. Zuhkhriyan Zakaria, M.Pd., itu, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pelajaran dari pengalaman yang dialami pemateri maupun kisah tokoh inspiratif, namun mahasiswa juga mendapat tips dan trik dalam menulis artikel. Sebab, menurutnya, menulis dan mempublikasikan karya tulis artikel tidaklah mudah.
“Tips menulis artikel mulai dari tema yang kita sukai,” katanya.
Selain itu, menurut Zuhkhriyan, menulis apa yang disukai lebih membuat kita leluasa menulis tanpa terbebani dan cenderung menghasilkan karya yang sesuai harapan, berbeda dengan artikel yang dihasilkan dari tema yang tidak dikehendaki.
Salah satu mahasiswa bernama Maria, dalam sesi itu bertanya, lebih baik menulis dengan tema yang sedang tranding ataukah tema yang kita minati. Beliau menjawab bahwa menulis artikel yang baik harus menyesuaikan topik yang dibahas dengan tetap memilih topik yang kita kehendaki dan kita kuasai.
“Kalau corona sudah selesai tidak mungkin kita bahas corona kan? Tapi kita bisa membuat topik seperti kehidupan pasca corona dan kembali lagi artikel yang menarik tergantung pada cara menulis dan membuat judul yang menarik,” jelasnya.
Saat diwawancarai, ia berharap mahasiswa yang lulus memiliki prestasi akademik meski karya yang dihasilkan menggunakan bahasa Indonesia. Ia menyayangkan jika skripsi mahasiswa hanya akan masuk pada perpustakaan perguruan tinggi. “Kegagalan adalah awal dari kegagalan lain, sebab hidup kita banyak gagalnya,” ucapnya.
Begitulah kutipan singkatnya yang selalu memacu semangat Zuhkhriyan dalam menghasilkan karya hingga kini. Menurutnya, kegagalan harus terus dicoba sebab dalam hidup manusia lebih banyak merasakan kegagalan. “Kegagalan adalah pelajaran hidup. Jika selalu berhasil, pendidikan tidak akan dianggap penting, karena pendidikan yang akan mengajarkan untuk survive,” pungkasnya.
Pewarta: Ilvi Mariana