sumber ilustrasi: kompas.com

Oleh: Az Zahra Syamsya Nabila*

Apakah kamu pernah merasa bingung mengapa terkadang kamu bereaksi atau berpikir seperti itu? Mengapa ada saat-saat di mana kamu merasa tidak dapat menahan bahkan mengendalikan emosi atau keputusan-keputusan yang kamu buat? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan sering kali muncul dalam pikiran kita ketika kita sedang mencoba untuk memahami diri kita sendiri. Menganal diri sendiri nyatanya terdapat hubungan erat dengan memahami komunikasi intrapersonal.

Komunikasi intrapersonal adalah cara untuk kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Hal ini melibatkan dialog internal yang terjadi di dalam pikiran kita, memahami tentang perasaan, emosi, serta proses berpikir yang akan membentuk tindakan dan keputusan kita. Namun, mengapa memahami komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting dalam mengenal diri kita sendiri?

Salah satu alasan utamanya adalah dengan komunikasi intapersonal membantu kita untuk menggali dan memahami motif serta kebutuhan yang mendasari perilaku kita. Saat kita sedang merenung dan tak sadar berdialog dengan diri sendiri, kita dapat mengidentifikasi pola pikir, nilai-nilai, serta keyakinan yang akan membentuk indentitas dan kepribadian kita. Misalnya, melalui komunikasi intrapersonal, kita mungkin akan menyadari bahwa sebenarnya kita  memiliki kebutuhan yang kuat akan keterhubungan sosial atau bahwa kita selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal.

Memahami komunikasi intrapersonal juga membantu kita mengelola emosi dengan lebih baik lagi. Ketika kita berdialog dengan diri sendiri, kita dapat mengenali perasaan yang muncul, memahami pemicu yang memicu emosi tertentu, dan mencari cara untuk mengatasi stres atau ketegangan. Ini dapat membantu kita untuk mengembangkan kecakapan emosional dan mendorong kesejahteraan mental yang lebih baik.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ada beberapa cara untuk memahami diri sendiri, yaitu:

Merefleksikan pengalaman: luangkan waktumu untuk merenungkan sejenak pengalaman hidup kamu. Pikirkan tentang momen-momen penting, perasaan yang muncul, dan respons kamu terhadap situasi tertentu. Menyadari bagaimana pengalaman tersebut dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tidakan kamu dapat memberikan pengetahuan yyang berharga mengenai diri kamu.

Menyadari dialog internal: perhatikan dialog internal yang terjadi dalam pikiran kamu. Sadarlah bagaimana kamu berbicara dengan dirimu sendiri, bagaimana kamu memberi penilaian pada diri sendiri, atau bagaimana kamu memberi dukungan dan motiviasi pada dirimu sendiri. Pemahaman tentang dialog internal ini dapat membantu kamu agar mengetahui pola pikir yang medasari perilaku dan memperbaiki cara kamu berkomunikasi dengan diri sendiri.

Mencatat pikiran dan perasaan: melalui jurnal atau catatan pribadi, tulisan, pikiran, dan perasaan yang kamu alami dalam situasi tertentu. Hal ini membantu kamu mengidentifikasi pola-pola yang biasa muncul dalam pikiran dan emosi kamu. Menulis secara teratur dapat membantu kamu memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kamu.

Bertanya pada diri sendiri: mamu dapat ajukan pertanyaan-pertanyaan penting pada dirimu. Tanyakan tentang keinginan, nilai-nilai, tujuan hidup, dan apa yang membuat kamu bahagia. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kamu dapat menggali lebih dalam mengenai siapa kamu sebenarnya dan apa yang benar-benar penting bagi kehidupanmu.

Adapun pandangan ahli psikologi, Carl Rogers menunjukan bahwa sangat penting peran komunikasi intrapersonal yang otentik dalam membangun diri yang sehat. Rogers berpendapat bahwa individu yang mampu berkomunikasi dengan diri sendiri secara jujur dan penerimaan diri akan memiliki kehidupan yang lebih bermakna. Mereka akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain, merasa puas dengan diri sendiri, dan dapat mengalami pertumbuhan pribadi yang positif.

Selain itu, Albert  Badura seorang  psikologi  sosial, menekankan  bahwa pentingnya self efficacy (keyakinan diri) dalam komunikasi intrapersonal. Menurutnya, individu yang memiliki keyakinan diri yang kuat cenderung mengembangkan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konteks ini, komunikasi intrapersonal berperan sebagai alat untuk memperkuat keyakinan diri dan motivasi.

Beberapa cara di atas mungkin akan membantu kamu untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri melalui komunikasi intrapersonal. Mengenal diri sendiri merupakan proses yang berkelanjutan, dan dengan pemaham yang lebih baik tentang berpikir, perasan, dan nilai-nilai. Kamu dapat membentuk hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan mengarahkan kehidupanmu sesuai dengan tujuan hidupmu.

*Mahasiswa Amikom Yogyakarta.