Para siswa SMP al Falah Surabaya foto bersama Mudir pondok Tebuireng H. Lukman Hakim, Kepala Pondok Putra Tebuireng, Ustadz Iskandar, dan pengurus lainnya usai pertemuan di Aula KH. Yusuf Hasyim lantai 3 pada Jumat (15/09/2017). (Foto: Rihlana Ardhian)

Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng sering menjadi tujuan lembaga-lembaga lain untuk berkunjung. Tujuannya sama, yaitu untuk mempelajari sistem pendidikan di pesantren yang didirikan oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari ini. Setelah beberapa waktu lalu Pondok Pesantren al Ikhlas, Ujung Bone, Sulawesi Selatan berkunjung, pada Jumat (15/09/17) Tebuireng kedatangan rombongan lagi dari SMP al Falah Surabaya.

Rombongan yang sebagian besar terdiri dari siswa yang duduk di bangku kelas 8 ini, langsung diterima di Tebuireng pada pukul 14.00 dan diarahkan menuju aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim untuk ramah tamah dan dialog interaktif. Acara dibuka oleh Mudir bidang pondok, H. Lukman Hakim, BA. dengan menceritakan sedikit kisah semasa mondok di Tebuireng.

“Kalian semua ini nantinya harus menjadi orang yang baik, yang anfa’uhum linnaas. Yang kedua, kalian semua juga harus berakhlak baik, memiliki akhlakul karimah. Yang terakhir, juga kalian harus menghormati orang tua dan guru-guru kalian, ta’dzhim terhadap orang-orang yang telah mengajari kalian,” pesan beliau kepada seluruh siswa SMP al Falah.

Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar, S.HI., menerangkan banyak hal mengenai Pesantren Tebuireng ini, mulai dari sejarah berdirinya pondok yang digagas oleh Hadratussyaikh, bagaimana sepak terjang pembangunan pondok, dan perkembangannya dari tahun ke tahun.

Selain itu, guru olahraga itu, juga menerangkan tentang sistem pendidikan yang diterapkan untuk para santri di Tebuireng, manajemen kepembinaan santri, jadwal harian para santri dan kegiatan apa saja yang mereka kerjakan, termasuk juga kegiatan belajar kitab kuning sorogan dan bandongan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Tebuireng adalah sebuah Pondok yang sudah lama berdiri (dan) sudah besar, pasti ada sesuatu yang positif yang bisa kita ambil pelajarannya, seperti kurikulum, kesiswaan, dan apa saja yang positif yang bisa kita ambil,” tukas Fajar Alam, perwakilan rombongan SMP Al Falah Surabaya saat ditanya alasan memilih Tebuireng sebagai tujuan rihlah ilmiah.

Acara dilanjut dengan tanya jawab. Para siswa dan guru SMP al Falah juga terlihat sangat antusias untuk bertanya. Setelah sesi tanya jawab, serangkaian acara ditutup dengan foto bersama antara kedua belah pihak untuk mengukuhkan silaturahmi antar lembaga ini.


Pewarta:            Rihlana Ardhian Ghuvara

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin