Para wisudawan-wisudawati Kudaireng dengan khidmat mengikuti prosesi wisuda ke-IV Kudaireng, di Masjid Ulil Albab Tebuireng, Kamis (15/03/18). (Foto: Dokumentasi Kudaireng)

Tebuireng.online- Para santri yang bergiat dibidang dakwah dan bergabung dalam sebuah komunitas bernama Kudaireng (Kumpulan Dai Tebuireng) akhirnya kali ini sukses dalam menggapai wisuda yang ke-IV. Wisuda yang digelar ini adalah sebagai bukti kader-kader Kudaireng telah dinyatakan lulus setelah menjalani rangkaian ujian, Kamis (15/03/18) di Masjid Ulil Albab Tebuireng.

Kearifan seseorang bukan ditunjukan oleh kesombongan dan kebangaan, semakin banyak ilmu yang dimiliki semakin tunduk dan arif untuk memanfaatkannya, seperti ibarat padi yang makin banyak isinya makin merunduk, begitulah yang diamalakan oleh wisudawan dan wisudawati KUDAIRENG (Kumpulan Dai Tebuireng).

KH. Abdur Umar Jalil dari Lamongan, sebagai penceramah dalam acara wisuda ini berpesan terutama kepada seluruh wisudawan dan wisudawati agar memiliki sifat kandel, kendel, dan bandel.

“Santri itu ketika di masyarakat harus kandel (jawa: tebal), artinya tebal ilmunya, tebal pengalamannya, dan juga tebal badannya (mumpuni bela diri). Selain itu, santri juga harus kendel, harus berani, santri saat berdakwah itu gak boleh takut terhadap apapun, kecuali sama Allah SWT, jadi ya harus berani,” ungkap Kiai Jalil dengan gaya khasnya.

Menurutnya santri selain bisa mengaji juga harus memiliki penjagaan diri yang baik. sehingga mampu membentengi diri ketika kelak terjun di masyarakat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Terakhir santri itu harus bisa bandel, jadi nanti di masyarakat nggak bingung ketika menghadapi orang-orang yang juga bandel,” pungkasnya.


Pewarta: Rizka/Enda/Rihlana

Editor/Publisher: Rara Zarary