KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) saat mengunjungi DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, Senin (09/04/18). (Foto: Aros)

Tebuireng.online- Puisi Ibu Indonesia yang dibacakan oleh Sukmawati Sukarno Putri yang menyinggung adzan dan cadar masih menjadi sorotan publik. Puisi itu dinilai menghina syariat Islam dan seharusnya tidak dikeluarkan. Salah satu yang ikut berkomentar adalah pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

“Puisi itu kan sudah lama, 2006 kalau tidak salah. Pertanyaannya,  kenapa puisi itu bisa dikeluarkan. Dan kenapa kidung dibenturkan dengan adzan, kalau mau benturkan ke gambus gitu. Kalau kidung sama adzan kan nggak masuk,” ungkap Gus Sholah saat mengunjungi DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur.

Adik Gus Dur itu menganggap hal tersebut menunjukkan ada upaya untuk membenturkan Indonesia dan Syariat Islam. Apalagi kemudian muncul puisi Ibu Muslimah. Menurut Gus Sholah hal itu dapat membentuk tafsiran, bahwa puisi Indonesia mewakili Indonesia sedangkan Ibu Muslimah mewakili Islam.

Hal itu, lanjut Gus Sholah sebenarnya tidak perlu, karena bisa menyebabkan pemisahan antara Islam dan Indonesia, antara agama dan negara.

“Kalau cadar sih, nggak terlalu masalah, karena yang memakai tidak banyak, kalau adzan semua umat Islam dari lahir sampai mati mendengar adzan,” tambah kiai aktivis HAM tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: M. Abror Rosyidin

Editor/Publisher: Raa