Oleh: Rizka Nur Maulidiyah*

Manusia membutuhkan uang sebagai alat tukar barang secara ekonomi, guna tetap bertahan hidup dan berkembang. Mulai dari cara apapun dilakukan manusia untuk mendapatkan uang, mulai dari cara halal, bekerja keras siang malam, mudah hingga sulit, dan sebagainya.

Suatu hari ada seorang anak yang membutuhkan uang untuk keperluannya. Dia tidak memiliki skil untuk bekerja, dan dia masih di bangku sekolah. Dia membutuhkan sejumlah 300 ribu rupiah. Dia berpikir bahwa bukan kewajiban orang tuanya untuk memberikan uang tersebut.

Melihat ibunya mempunyai usaha membuat baju  dia berkeinginan untuk membatunya bekerja, mungkin dia bisa membantu memotong baju atau  menjahit baju dan yang lainya, namun tak disangka responnya ibunya berbeda dengan yang dipikirkan.

Setelah melaksanakan shalat subuh, anak itu memberitahukan keinginannya untuk membantu bekerja di usaha ibunya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Buk hari ini saya mau membantu ibu untuk bekerja, sampai saya mendapatkan uang 300rb, bolehkan buk?”

“Boleh,” kata  ibunya

Setelah selesai shalat shubuh dia mendatangi ibunya dan menanyai pekerjaan apa yang harus dikerjakan olehnya pada hari itu. “Ambilah al-Quranmu dan bacalah 5 juz perhari. Sehari, jika kamu kuat membaca al-Quran 5 juz, maka akan digaji ibu sebesar 25 ribu rupiah. Jika kamu kuat 2 juz maka kamu akan digaji 10 ribu rupiah, tergantung kamu sendiri, kalau kamu mau silahkan kalau tidak, silahkan,” ibunya memberi persyaratan.

Mendengar perkataan ibunya, dia heran, kenapa harus membaca al-Quran, kenapa tidak menjahit dan juga motong pakaian, melihat kondisinya juga ibunya juga membutuhkan karyawan untuk memotong kain, kenapa dirinya tidak disuruh untuk mengerjakan hal itu.

Karena membaca al-Quran adalah perintah ibunya, bagaimana pun dia harus melaksanakannya untuk membaca al-Quran 5 juz. Pada hari pertama dia hanya mampu membaca 3 juz, ibunya memberikan gaji 15 ribu. Pada hari kedua sampai dengan kalkulasi hari dia mampu mendapatkan total uang 3oo rb dan sanggup membaca Al-Qur’an 5 juz setiap hari.

Sebelumnya dia pernah pernah diomongi ibunya kalau dengan apapun kamu bisa mendapatkan seisi dunia ini dengan al-Quran. Namun dia tidak percaya karena hal itu tidak rasional dan tidak mungkin dengan hanya membaca al-Quran bisa dapat apapun.

Orientasi membaca Quran anak itu sekarang telah berbeda, sebelumnya membaca Al-Quran hanya untuk mendapatkan uang sekarang dia niatnya untuk ridha Allah.

Tanpa disadari yang dia inginkan dia dapatkan, dan sekarang dia menghafal al-Quran.

Untuk melaksanakan ibadah harusnya didasari cinta dan dengan niat yang bagus, lantas jika kita tidak bisa menumbuhkan cinta kita bisa meniru kisah di atas dengan memaksakan diri dulu sampai terbiasa dan ikhlas menjalankan ibadah.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari