Tebuireng.online- KH. Muhaimin Zain menghadiri acara wisuda Al Quran Binnadhor dan Bilghaib santri Pondok Pesantren Putri Walisongo, Ahad (29/04/18) di halaman SMK Perguruan Mu’allimat Cukir Jombang. Dalam kesempatan itu Kiai Muhaimin menyampaikan tentang bagaimana manfaat menjadi penghafal Al Quran dan cobaan yang dilalui para hafidzah.

“Nabi bersabda, barangsiapa yang mengurus Al Quran, maka Allah akan mengaruniakan sesuatu yang lebih baik,” itulah pembukaan yang disampaikan oleh Kiai Muhaimin di hadapan semua hafidzah, santri, wali santri, dan semua undangan.

Kiai Muhaimin membuka mauidhohnya dengan ucapan selamat terhadap berbagai pihak, baik pengasuh, pembimbing, asatidz, asatidzah, dan para wisudawati bilghaib maupun binnadzor yang telah berhasil melangsungkan proses wisuda dengan baik.

“Proses membaca itu pada awalnya memang berat dan susah. Namun itu yang harus dilalui para penghafal. Bagi yang sudah lulus SMA silakan melanjutkan di Fakultas Dakwah, Syari’ah atau apapun,” ungkapnya.

Saya ingin kalian menjadi tarbiyah, lanjut Kiai Muhaimin dengan dasar hafidzah semua. Silakan menjadi pendakwah tapi berdasar hafidzah. Silakan masuk Ekonomi Syari’ah dan kendalikan Ekonomi Islam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Orang Islam harus ikut berpartisipasi memajukan Ekonmi Islam dengan menabungkan uang di lembaga syari’ah bukan konvensional. Jadilah apapun dengan dasar hafidzul Quran,” imbuhnya.

Selain sebagai santri KH. Adlan Aly, Kiai Muhaimin juga menyatakan diri bahwa beliau ikut berkiprah bersama Kiai Yusuf Asyhar untuk membangun sebuah pesantren yang saat ini dikenal sebagai MQ (Madrasatul Quran) namun di sela kesibukannya, tiba-tiba saja Kiai Adlan Aly memanggil beliau dan mengutus Kiai Muhaimin untuk pergi kuliah di Jakarta dan mengajar PTIQ Jakarta.


Pewarta: Lu’luatul Mabruroh

Editor/Publisher: RZ