
Tebuireng.online— Salah satu upaya menciptakan mahasiswa yang mampu menjadi public speaker yang baik, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Unhasy menggelar Seminar Nasional Public Speaking yang diisi oleh Munawara, M.I.Kom, Redaktur Media Pesantren Tebuireng, yang berlangsung di aula rapat dosen Unhasy, Kamis (26/9/2024).
Pada kesempatan tersebut Dosen Teori Komunikasi yang akran disapa Bu Rara itu, menyampaikan tips dan telnik menjadi public speaker yang baik. Ia menyebut salah satu hal terpenting dari sebelum mempersiapkan apa-apa yang tidak boleh dilupakan adalah percaya terhadap diri sendiri.
“Ada beberapa tips atau langkah menjadi public speaker yang baik, salah satunya persiapan, praktik dan tampil atau perform. Tetapi sebelum itu ada hal yang paling dasar, yaitu mempersiapkan mental seperti percaya diri,” ungkapnya pada mahasiswa baru KPI Unhasy.
Ia juga menambahkan hal-hal yang harus diketahui oleh pembicara saat berada di depan audiens, “saat kita jadi public speaker harus paham terhadap audiens kita, siapa pesertanya, bagaimana kondisi forum dan hal lain yang akan membuat si pembicara paham target dan sasarannya,” imbuh pegiat Literasi itu.
Baca Juga: Cerdas Hadapi Era Digital, Gus Jamil: Jangan Lupa Berpikir dan Berdzikir
Redaktur Majalah Tebuireng itu mengutip quote Ongky Hojanto, “Kesuksesan muncul dari pertemuan antara peluang yang tercipta atau diciptakan dan kesiapan untuk memanfaatkannya,” dengan itu ia bermaksud agar mahasiswa mampu mengambil peluang untuk proses pembelajaran termasuk dalam berdakwah walau dari forum kecil hingga ke forum-forum lebih luas selanjutnya.
Selain menyampaikan tips public speaker seperti menjaga vokal, visual dan dan volume suara saat berbicara di forum, Rara juga meminta mahasiswa untuk mengenali hambatan terhadap public speaker.
“Setidaknya hindari 2 hambatan ini, yaitu tidak mempercayai diri kamu dan mengerdilkan orang lain atau calon audiens kita. Itu akan berpengaruh buruk bisa jadi merusak forum itu sendiri,” pesannya.
Setelah menyampaikan materi tentang publik speaking, beberapa mahasiswa bertanya mengenai materi yang sudah disampaikan, salah satunya Rosyid, mahasiswa baru yang menanyakan tentang bagaimana cara menghadapi audiens yang terlihat mengejek saat bertanya pada pemateri.
Rara memberi tips menghadapi tantangan tersebut seperti ini, “kuncinya siapkan mental, dan tetap jawab dan tanggapi dengan profesional. Ingat kita tidak bisa berprasangka aneh-aneh hingga menyebabkan kita tidak fokus dan badmood dalam forum itu bisa merusak kondisi forum, tetap tenang,” jawabnya yang kemudian menyampaikan beberapa contoh terkait pertanyaan itu dengan hal-hal yanh biasa terjadi di lapangan.
Selain menyampaikan materi public speaking, forum itu sempat memberikan waktu mahasiswa praktik di depan dengan beberapa tema yang disambut antusias oleh hadirin.
Untuk diketahui acara seminar nasional ini adalah konsep dari Helcom (Hello Communication) KPI 2024. Selain acara seminar, KPI juga menyelenggarakan lomba karya antar mahasiswa, sarasehan, dan outbond yang dilaksanakan di Trenggalek pada Jumat (27/9) dengan beragam games, forum keakraban mahasiswa antar tingkatan.
Seminar nasional ini juga diisi oleh Drs. KH. Amir Jamiluddin yang mengisi Sejarah KPI dan Gus Ivan tentang tantangan dan peluang mahasiswa KPI di era AI atau kemajuan teknologi.
Pewarta: Albii