(tengah) Drs. KH. Amir Jamiluddin saat mengisi acara seminar nasional KPI Unahsy di aula rapat dosen. (Foto: ayu)

Tebuireng.online— Drs. KH. Amir Jamiluddin atau kerap di panggil Gus Jamil menjelasnan perjalanan panjang berdirinya Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Unhasy, di depan mahasiswa baru dalam seminar nasional Helcom 2024.

Pada kesempatan itu, selain menyampaikan tentang sejarah, Gus Jamil juga memberikan nasihat kepada para mahasiswa KPI yang hadir untuk selalu rendah hati dan jangan terlalu bangga dengan apa yang telah dicapai.

“Jangan kecil hati dengan sedikitnya jumlah dan jangan bangga dengan banyaknya jumlah, kalau bisa itu kualitas,” tuturnya dengan memaparkan contoh perjuangan para sahabat di zaman Nabi Muhammad.

Baca Juga: Helcom 2024, Membangun Persatuan Mahasiswa KPI Melalui Seminar Nasional

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang itu, juga memberitahu kepada para mahasiswa untuk selalu meningkatkan pola berpikir dan berdzikir karna itu adalah kunci agar hati tidak menjadi hitam atau gelap.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Orang yang berpikiran besar akan besar, orang yang berpikir kecil akan kecil apalagi yang tidak berpikir apa-apa, kalau hatinya ingin bersinar itu harus berfikir dan berdzikir,” tuturnya kepada seluruh mahasiswa.

Di era digital ini, Gus Jamil meminta anak-anak KPI untuk lebih smart dalam menyikapi sebuah teknologi dengan bijak seperti membuat video di tiktok yang bertemakan islami atau dakwah.

“Ketika media sosial tiktok banyak diisi dengan yang joget joget, maka kalian harus mengisinya dengan  konten islam untuk menjadi media dakwah,” imbuhnya.

Di penghujung materinya beliau memberikan harapan kepada seluruh mahasiswa KPI untuk menjadi manusia yang cerdas dan selalu mengingat Allah, “jangan jadi orang lugu jadilah orang cerdas dan orang cerdas harus banyak membaca dan berdzikir.” Pungkas Dosen Akhlak Tasawuf KPI Unhasy itu.



Pewarta: Ayu