tebuireng.online— Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansah dalam acara Haul Gus Dur yang ke-5 di Pesantren Tebuireng Jombang pada 05 Januari 2015 lalu, turut menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya Mensos menyampaikan pesan kemanusiaan yang diperoleh lewat mimpi bertemu dengan Almarhum Gus Dur yang ia alami tiga hari pasca dilantiknya Presiden Joko Widodo.
Dalam mimpi tersebut, Khofifah dengan Inayah Wahid dan Ibu Shinta Nuriyah Wahid menghadiri sebuah acara yang dimana Gus Dur menyampai kan sebuah buku kumpulan puisi berjudul “Indonesia Raya”. Setelah Gus Dur membacakannya, buku tersebut oleh mbak Inay (panggilan akrab Khofifah kepada Inayah Wahid) diberikan kepada Khofifah. Tetapi sebelum Gus Dur membacakannya, Khofifah mendapati Gus Dur menunduk seperti mencari sesuatu di bawah. Khofifah pun bertanya “Gus Dur madosi nopo?’. Disitu Khofifah menemukan peniti dan paku-paku yang menganga yang bisa menyakiti siapa saja yang lewat.
“Paku-paku dan peniti yang terbuka ini bagaikan ranjau penghalang untuk menjaga keutuhan NKRI yang akhir-akhir ini diterpa oleh gerakan radikalisme seperti ISIS”, ungkapnya. Menurutnya pesan ini selain ditujukan kepada dirinya sendiri, juga ditujukan kepada seluruh Rakyat Indonesia. Beliau berharap semoga ada kemampuan bagi kita semua untuk melaksanakannya.
Dalam sambutannya, Mensos juga menyampaikan bahwa Ia pernah mendapatkan amanah dari Gus Dur sebelum meninggal agar dituliskan kalimat “The Humanis Died Here” di atas batu nisannya setelah beliau Wafat. Mantan Menteri Pemberdayaan Wanita era pemerintahan Gus Dur tersebut, sebenarnya ragu-ragu untuk menyampaikan pesan tersebut kepada pihak keluarga. Namun, karena ketika memberikan sambutan tepat berada disamping maqbaroh (makam) Gus Dur, Pimpinan Muslimat NU tersebut memberanikan diri untuk menyampaikan pesan tersebut di depan publik. (nia/abror)