KH. Abdul Nasir Badrus saat menyampaikan mauidhah hasanah di depan para santri Pesantren Tebuireng, Kamis (05/05/2016)
KH. Abdul Nasir Badrus saat menyampaikan mauidhah hasanah di depan para santri Pesantren Tebuireng, Kamis (05/05/2016)

tebuireng.online– Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. di Pesantren Tebuireng berlangsung meriah dan khidmat. Sejak ba’da Maghrib, santri sudah berkumpul di area pelaksanaan, di depan Gedung KH. M. Yusuf Hasyim untuk bershalawat bersama Grub Kubah Ireng. Dalam acara ini, panitia mengundang KH. Abdul Nasir Badrus dari Kediri untuk menyampaikan mauidhah hasanah.

KH. Abdul Nasir Badrus adalah alumni Pesantren Tebuireng. Beliau menjelaskan mengenai hikmah Isra’ Mi’raj yang bisa diambil oleh para santri. “Yang perlu diperhatikan dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah hati yang bersih dan niat yang tulus. Jadi santri berangkat dari rumah menuju pesantren harus punya niat yang baik mencari ilmu,” tutur putra KH. Badrus Shaleh Arif tersebut mengawali nasehat.

Pengasuh Pesantren al-Hikmah Purwoasri Kediri tersebut juga menuturkan bahwa simbol-simbol dalam agama tidak serta-merta menjadikan santri hebat dan berbangga. Namun, yang terpenting adalah sikap dan ikatan batin santri kepada Kiai dan para guru. Bagi beliau, beruntung sekali para santri dapat menimba ilmu di Pesantren Tebuireng ini.

“Kita harus bisa memilih dan memilah teman, jangan malah memuliakan teman yang mengganggu kita dalam mencari ilmu. Santri yang sudah lulus seharusnya sowan kepada pak kiai, bukan malah sowan ke warung kopi. Jangan jadikan pesantrenmu sebagai pasar, tetapi jadikanlah sebagai gudang ilmu dan ulama,” kata beliau meneruskan nasehat.

Beliau mengakhiri mauidhah dengan pertanyaan kepada para santri, bagaimana keadaan mereka sekarang dan bagaimana keadaan mereka di masa depan. Menurut beliau, hal itu akan ditentukan oleh diri para santri sendiri, sampai mana dan seberapa semangat mereka menempuh jalan pencarian ilmu-ilmu Allah di dunia. (Sutan/Abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online