sumber ilustrasi: bincangsyariah

Sesungguhnya akhlak merupakan pemberian yang Allah letakkan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Sifat pemurah dan kikir, masing-masing terbagi menjadi beberapa tingkat. Tingkat pemurah yang paling dasar adalah mengutamakan orang lain, yakni hatinya terasa ringan untuk memberikan harta saat dirinya sendiri sedang memerlukan harta itu.

Mengenai sikap pemurah, Allah memuji para sahabat dengan Firman-Nya: “Dan mereka mengutamakan (kawannya) lebih dari diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kesusahan.”

Rasulullah SAW. Bersabda:“Manusia manapun yang menginginkan sesuatu, lalu ditolaknya keinginan itu dan ia mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, niscaya dosanya akan diberi ampunan.” (H.R Ibnu Hibban)

Suatu ketika, seorang tamu singgah di kediaman Rasulullah SAW. Sedang Rasulullah tidak mempunyai sesuatu untuk disuguhkan kepada tamu tersebut. Tidak lama kemudian, datang lagi seorang lelaki dari golongan sahabat Anshor ke tempat Rasulullah SAW. Tamu itu selanjutnya dibawa oleh sahabat Anshor ke rumah keluarganya.

Sesampai di rumah, sahabat Anshor tersebut menyiapkan jamuan  untuk diberikan kepada tamu Rasulullah SAW tersebut. Lelaki Anshor kemudian menyuruh istrinya untuk memadamkan lampu. Jamuan tersebut sudah siap dihidangkan di meja makan dan semuanya berkumpul di meja makan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam keadan gelap, sahabat Anshor mempersilakan tamu Rasulullah SAW untuk menyantap makanan sambil mengulurkan tangan seolah-olah ikut makan padahal sebetulnya sahabat Anshor itu tidak ikut makan. Kemudian tamu tersebut menghabiskan jamuan yang telah dihidangkan oleh sahabat Anshor.

Pagi harinya, Rasulullah SAW berkata kepada sahabat Anshor tersebut: “Allah takjub atas caramu tadi malam kepada tamumu.

Kemudin turunlah ayat: “Dan mereka mengutamakan (kawannya) lebih dari diri mereka sendiri, meskipun mereka dalam kesusahan.”

*Disarikan dari buku: Sabda Petuah Kehidupan dan Cerita Penuh Hikmah.
**Ditulis ulang oleh: Izzatul Mufidati (Alumnus STIT UW).