Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Mardiasmo bersama Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, Wakil Rektor I Unhasy, Prof. Haris Supratno, Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Tebuireng, H. Mif Rohim dan beberapa pejabat Kemenkeu RI usai seminar di Pesantren Tebuireng pada Senin (28/05/2018). (Bagas-Kopi Ireng).

Tebuireng.online— Dari sekian banyaknya pesantren di Indonesia, hanya beberapa saja yang berhasil membangun kewirausahaan yang baik. Oleh karenanya, Kementerian Keuangan dirasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu pesantren mengambangkan bisnis dan wirausaha, seperti pesantren-pesantren yang sudah baik dalam pengelolaan usaha dengan sistem keuangan syariah. Hal itu dirasa juga menjadi unsur penting dalam mencetak santri yang berkualitas.

Hal itu dijelaskan oleh Wakil Rektor I Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, Prof. Haris Supratno saat menyampaikan sambutan dalam seminar Penguatan Pembiayaan Syariah dalam APBN dan Sosialisasi Beasiswa LPDP yang disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Keuangan, Prof. Mardiasmo pada Senin (28/05/2018) di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng.

“Sehingga pesantren tersebut dapat berkembang mengejar ketertinggalannya, baik dari pendidikan konvensional maupun pendidikan modern. Karena hakikatnya, santri itu harus berkualitas. Berkualitas dengan ilmu pengetahuan yang kuat disertai dengan ilmu agama yang kuat. Bukan salah satunya, namun harus kedua-duanya,” jelas Prof. Haris kepada hadirin.

Apa yang disampaikan oleh Prof. Haris tersebut berkaitan dengan pernyataan moderator seminar, H. Mif. Rohim. Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari tersebut menuturkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang dapat mengembangkan keuangan syariah (Islamic-finance). Menurutnya, berangkat dari pesantrenlah, program-program itu akan bisa disusun dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif.

Menjawab hal tersebut, Wamenkeu menjelaskan, untuk mencapai SDM yang berkualitas bagus, Kemenkeu memberikan program-program yang dapat menunjang mencapai tujuan tersebut. Salah satunya, yaitu adanya program beasiswa LPDP. Beasiswa LPDB ini merupakan satu dari sekian banyak program dan subisidi yang diadakan pemerintah kepada pelajar Indonesia. Selain itu juga ada program Indonesia Pintar, BOP AUD, bahan pangan, BOS, Bidikmisi, Tunjangan Pegawai Guru, Jaminan Hari Tua, dan lain sebagainya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Program-program yang telah kami adakan ini, tidak lain adalah untuk mencapai impian Indonesia untuk tahun-tahun mendatang. Yang hal ini betul-betul menjadi harapan Indonesia dengan melakukan pendekatan pada kinerja perekonomian untuk menuju kejayaan,” jelas  guru besar ekonomi dan bisnis Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Seminar kali ini merupakan kerjasama antara Pesantren Tebuireng, Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari (PKPH), Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), dan Kementerian Keuangan RI. Oleh Kemenkeu RI, hal ini merupakan bagian dari safari Ramadan ke berbagai pesantren di Indonesia.

Kedatangan Wamenkeu juga disambut hangat oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dengan mengalungkan surban. Selain mengisi seminar, Wamenkeu juga berkesempatan menyapa para santri dalam momen silaturahmi dan buka bersama di halaman utama Pesantren Tebuireng.


Pewarta: Fitrianti Mariam Hakim

Editor:    M. Abror Rosyidin