Sumber: google.co.id

Oleh : Fitrianti Mariam Hakim*

Islam menjamin sepenuhnya hak-hak wanita. Islam memperlakukan wanita dengan halus, sehalus perasaan yang dimilikinya. Islam memberinya jalan untuk menyalurkan emosi dan melampiaskan perasaan-perasaan itu. Baik sebagai ibu yang pengasih, sebagai istri yang dicintai atau sebagai seorang gadis yang memiliki kepekaan rasa.

Artikel ini akan membahas dan memaparkan konsep-konsep Islam yang berbicara tentang wanita. Karena, pada konsep wanita dan kesatuan jenis manusia, banyak tudingan yang mengatakan bahwa Islam adalah biang kemunduran suatu kaum.

Pergerakan wanita yang terbatas dan dianggap rendah adalah salah satunya. Sesungguhnya pria dan wanita menurut Islam diibaratkan sebagai dua sisi rel kereta kehidupan. Islam tidak membedakan pria dan wanita dari kodrat kemanusiannya. Keduanya sama-sama diciptakan dari nafs wahidun (diri yang satu). Pria maupun wanita yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.

Namun, Islam membagi hak-hak wanita sesuai dengan proporsinya. Islam pula memperlakukan kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan secara imbang dan penuh dengan perikemanusiaan. Oleh karena itu, mari kita bahas terlebih dahulu bagaimana konsep Islam terhadap wanita dan apa saja hak-hak yang diberikan Islam kepada wanita.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Penghormatan Islam terhadap Wanita

Islam sangat menghormati wanita. Sesungguhnya yang paling tepat menerjemahkan kenyataan ini hanyalah pernyataan dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Yang mana, Allah swt berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴿١٤﴾  وَإِن جَاهَدَاكَ عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٥

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS 31:14-15)

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS.30:21)

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan bergaullah dengan mereka secara patut. (QS.4:19)

 وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللّهُ عَزِيزٌ حَكُيمٌ

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.2:228)

Dalam Sunnah Nabi saw., kita dapat mengetahui bahwa wanita dihargai dan ditempatkan pada posisi yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Manakala menjelaskan kedudukan sosial wanita, Sunnah Nabi juga berbicara dalam kerangka cinta kasih, pemuliaan, dan perhatian yang besar. Terlebih lagi ketika berbicara tentang ibu, istri, dan anak perempuan.

Sehubungan dengan wanita pula, Rasulullah saw., dalam khutbahnya di hadapan kaum Muslim pada saat haji Wada’ mengisyaratkan akan ada hal-hal yang tersia-siakan sepeninggalnya. Pada saat itu beliau menyinggung problem wanita sebagai salah satu hal yang penting. Beliau berpesan, “Takutlah kepada Allah dalam urusan kaum wanita dan perhatikanlah mereka dengan betul dan baik.”

Hadis yang diriwayatkan dari Imam Ja’far As-Shadiq r.a. bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Barangsiapa memelihara tiga orang anak perempuan, maka ia akan masuk surga.” Ditanyakan kepadanya,”Wahai Rasulullah, bagaimana jika dua orang perempuan?” “Ya begitu pula jika dua orang.” Kemudian ditanyakan lagi, “Lalu bagaimana jika hanya seorang?”, “Demikian pula jika hanya seorang,” jawab Rasulullah.

Dijelaskan pula dalam hadis yang diriwayatkan dari Imam Ja’far As-Shadiq r.a. bahwa beliau berkata; “Anak laki-laki itu ibarat kenikmatan, sedang anak perempuan itu ibarat kebaikan. Allah akan menanyakan tentang kenikmatan dan memberi pahala atas kebaikan.”

Itulah himpunan nash-nash dan beberapa konsep Islam yang berbicara tentang wanita. Dapat disimpulkan bahwa dalil-dalil di atas menghimbau untuk menghormati wanita dan melindunginya dengan perasaan cinta. Kasih dan tanggung jawab yang belum pernah dicetuskan oleh suatu peradaban, konsep, dan masyarakat apapun. Adapun pemikiran yang kami kemukakan di atas tidaklah asing menurut pandangan Islam. Karena Islam datang untuk melestarikan hak-hak manusia, menghormati sesama manusia dan membentangkan sayap-sayap rahmah ke seluruh penjuru dunia. Allah swt., berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS 21:107)

Oleh karena itu, Islam –dalam hal ini nash-nash yang berkaitan dengan masalah wanita, ibu, istri, anak perempuan, saudara perempuan, dan umumnya kaum wanita- memperhatikan dan menempatkan mereka pada posisi terhormat. Islam menegaskan bahwa wanita adalah saudara kandung pria. Dialah yang paling patut dicintai, disayangi, dan diperlakukan dengan baik. Islam lah yang menitipkan lebih dulu wanita sebelum kaum pria. Islam pula yang menganggap sikap mencintai wanita sebagai manifestasi iman. Bahkan lebih dari itu, Islam mengangkat tinggi sikap mencintai wanita, dan Islam menjadikannya sebagai bagian dari akhlak Nabi a.s. dan wanita pulalah yang diserahi kepercayaan pria untuk menjaga harta, agama, dan rahasianya.


Sumber :

Kitab Tuhaf al-Uqul’an Ali al-Rasul karya Al-Harrani, hal. 30

Kitab Al-Ushul min al-Kafiy karya Al-Kulayni, cetakan 3, hal. 159


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari