Tebuireng.online- Guna mempersiapkan akademisi yang tangguh dan berkualitas, Alumni PMII Jombang yang bergelut di bidang akademisi menggelar Jombang Youth Researcher (JYR) jilid 3 yang bertempat di PC LAKPESDAM NU Jombang.
Kader PMII sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, karena mengguggah semangat mereka dalam menulis karya ilmiah. Kegiatan tersebut diikuti oleh Komisariat PMII se-Jombang yang berlangsung pada bulan Juli sampai September 2019.
Pelatihan ini dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama telah membahas mengenai metode kualitatif, disini kader PMII berdiskusi secara kritis dan aktif kemudian dituangkan dalam bentuk praktik penelitian ilmiah. Panitia JYR jilid 3 tak tanggung-tanggung menghadirkan pemateri yang sangat berkompeten dalam bidangnya.
Pemateri pertama, Nindya Doni Kumoro, MA, dosen Universitas Brawijaya Malang memberikan motivasi kepada kader PMII, “Jangan berhenti disini. Saya ingin menemui kalian di sebuah karya, baik itu di dalam sebuah buku, jurnal maupun karya tulis lainnya,” ungkap pria yang akrab disapa mas Doni saat memberikan materi pada Ahad (14/7/2019).
Selain itu, pemateri yang kedua, Fransisco Apriwan, MA menambahkan bagaimana “Dalam melaksanakan penelitian, kita akan dihadapkan dengan situasi yang jauh dari bayangan. Kuncinya bukan kita terfokus dengan kenyamanan, tapi ciptakanlah kenyamanan itu dan lakukan penelitian dengan bahagia,” ungkap Dosen Universitas Brawijaya pada kader PMII.
Dalam kegiatan ini, hadir pula salah satu penggagas JYR yang sekarang sedang menempuh S3 di Belanda, Anwar Masduki Azzam, MA memaparkan bahwa membaca merupakan hal yang sangat penting, “Untuk menjadi seorang akademisi, membaca jangan dijadikan sebagai hobi saja. Tetapi jadikanlah sebagai kebutuhan,” tuturnya.
Kegiatan yang berbasis pelatihan dan motivasi menjadi akademisi yang bermutu ini sudah dilakukan dari tahun 2015, 2017 dan 2019 yang akan dilaksanakan bulan juli ini. Di kesempatan sebelumnya, mas Azzam menuturkan kepada ikilhojatim.com bahwa saat ini kader khususnya di PMII masih sangat jauh mutu pendidikannya. Maka dari itu, JYR ini ada untuk meminimalisir hal itu.
“Kita sadar bahwa mutu pendidikan kader saat ini sangat kurang sekali, maka dari itu JYR ini hadir untuk setidaknya memberikan motivasi lebih bagi kader pmii untuk terus belajar,” terang dia. Dia menambahkan, dalam setiap pelatihan yang diadakan tidak mencari kuantitas namun kualitas. “Kita pun dalam setiap pelatihan tidak terlalu banyak mencari peserta, tapi yang kita cari adalah kualitas,” ujarnya.
Pewarta: Izzatul M
Publisher: MSA