Tebuireng Online— Menjelang Musyawarah Nasional V Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) pada Sabtu (22/07/2017) di Pesantren Tebuireng, telah terjadi perbincangan hangat di kalangan alumni terkait siapa saja calonnya dan bagaimana syarat-syarat menjadi ketua Ikapete.

Perbincangan itu viral terjadi di grup-grup WhatsAap alumni. Muncul beberapa nama yang diajukan. Ada Dirjen Pendidikan Madrasah Kemenag RI, Prof Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Dekan Fakultas Tarbiyah IAINU Kebumen, KH. Cholidy Ibhar, Direktur Sufi Center, KH. Dr. Muhammad Lukman Hakim, Mantan Bupati Wonosobo dan Ketua Ikapete Jateng, H. Abdul Kholiq, Pengasuh Pondok Pesantren Prapak Kranggan Temanggung, KH. Nu’man Dimyathi, Mantan anggota DPR RI, KH. Abdul Wahid, Dr. Samsul Arifin, dan Pengusaha Dani Rahadian.

Para alumni juga mengajukan beberapa syarat yang pantas disandang oleh para calon ketua. Apabila ketua umum Ikapete dari kalangan akademisi harus minimal doktor. Apabila dari kalangan pengusaha minimal level nasional, sehingga bisa berbuat banyak kepada Tebuireng dan mampu membantu pendanaan Ikapete. Apabila kalangan kiai, minimal merupakan kiai nasional. Apabila bukan ketiganya, maka setidaknya merupakan tokoh nasional dari berbagi latar belakang.

Syarat-syarat tersebut diajukan dengan tujuan agar Ikapete dapat berbicara banyak di level yang jauh lebih luas dan tinggi kedepannya, mengingat Tebuireng merupakan pesantren besar, maka medan laganya juga harus besar.

Sekjen Ikapete, Yusuf Hidayat, S.IP., yang juga salah satu panitia Temu Alumni dan Musyawarah Nasional bidang publikasi menjelaskan bahwa syarat-syarat tersebut memang sedang menjadi bahan diskusi para alumni. Ia menambahkan, syarat ketua Ikapete juga harus dapat menjaga organisasi, berilmu luas, cerdas, dan berwibawa. Selain itu, lanjutnya, juga harus mempunyai komunikasi yang baik dan waktu yang cukup untuk menjalankan program.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Syarat Ketua Ikapete adalah yang mempunyai kecakapan keilmuan, punya visi membawa Ikapete mandiri. Mampu bersinergi dengan Ponpes Tebuireng dan pesantren (milik) alumni,” terang Ketua Laziznu Kota Surabaya dan Direktur Fundresing Lazisnu Jawa Timur itu kepada Tebuireng Online via WhatsApp.

Ia mengatakan, para alumni berharap dengan adanya Munas V Ikapete kali ini bisa memilih pemimpin yang bisa bersinergi dengan Tebuireng dan alumninya, mampu mengerakkan organisasi dan memperdayakan potensi alumni di semua bidang.

“Pemberdayaan ekonomi alumni menjadi garapan nyata, termasuk gerakan 10.000 (rupiah) harus bisa dijalankan sebagai bentuk perhatiaaan alumni terhadap pengembangan pesantren alumni, “ tambah pengusaha Travel Umroh dan Haji tersebut.


Pewarta: M. Abror Rosyidin

Editor/Publisher: MAR