
Tebuireng.online– Kumpulan Dai Tebuireng atau Kudaireng, hari ini Jumat (17/2/2023) malam, menggelar Penutupan Festival Dai Nasional, yang juga dimeriahkan dengan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw, di depan maqbarah masyaikh Pesantren Tebuireng.
Acara ini diawali dengan penampilan group Kumpulan Banjari dan Hadrah Tebuireng (kubahireng), yang dibuka oleh pembawa acara Ustadz Tantowi. Adapun lantunan ayat suci Al Quran dibacakan oleh Fadhilah Sya’ban Nugroho, prosesi pemberian penghargaan kepada seluruh peserta Festival Dai Nasional berupa kalung, figora, dan buku dari Pondok Pesantren Tebuireng, lalu kemudian acara ini ditutup dengan ma’idhotul hasanah oleh KH. Falaqul Alam, dari Mojokerto.
“Perlu diketahui peserta yang hadir adalah seleksi dari 225 peserta diseluruh nusantara, kemudian disaring menjadi 80 peserta terbaik dan mereka yang termasuk diundang ke Pesantren Tebuireng untuk menampilkan bakat-bakatnya masing-masing,” ujar Ustadz Tantowi.
Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dalam sambutannya menyatakan permintaan maaf karena tertundanya pagelaran penutupan acara festival ini. Menurutnya, harusnya acara malam ini terlaksana kemarin malam, Kamis (16/2) malam, namun dikarenakan ada acara tasyakuran 1 Abad NU dari PBNU, sehingga penutupan festival Dai diundur hari ini.
“Sebelumnya meminta maaf atas acara ini sedianya dilaksanakan kemarin malam. Namun, kemarin ada permintaan dari kiai sepuh PBNU beliau ingin melaksanakan tasyakuran, atas terselenggaranya kegiatan-kegiatan dan memperingati 1 Abad Nahdlatul ulama dan Alhamdulillah semua rangkaian kegiatan sudah terlaksana dengan lancar serta penuh khidmah,” ungkap Gus Kikin pada seluruh hadirin.
Dalam kesempatan itu, Gus Kikin memberikan ucapan selamat kepada para pemenang, dan bersyukur acara bisa terlaksana dengan lancar meski wilayah Tebuireng sempat diguyur hujan seharian.
“Selamat untuk para pemenang. Semoga acara ini sebagai motivasi bagi anak sekalian untuk selalu menyampaikan ajaran-ajaran agama, serta kebaikan, agar bisa diamalkan oleh orang lain,” harapnya.
Selain itu, Gus Kikin meminta kepada para peserta yang belum menang untuk tidak berpikir bahwa yang dituju hanya kemenangan, “di sini tidak hanya mengukur dai mana yang lebih baik dari dai yang lain, tetapi tujuan utama menjadi dai yaitu menyampaikan kebaikan, dan mencari rida agar mendapat balasan dari Allah,” pesannya.
Berikut nama-nama juara dalam Festival Dai Nasional Pesantren Tebuireng, di antaranya:
JUARA | No. Urut | Nama | Judul Pidato | Total | Rata – Rata |
JUARA 1 | 2 | Moh Fathul Ikhsan | Peran Santri Milenial Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi | 697 | 87,125 |
JUARA 2 | 5 | Nety Fitriya Mas’udah | Akhlak Sebagai Washilah Keberkahan Ilmu | 690 | 86,25 |
JUARA 3 | 6 | Moch Zikni Amiruddin | Dakwah Mengajak, Bukan Membentak | 688 | 86 |
HARAPAN 1 | 1 | Ribhil Mafatih | Peran Nahdlotul Ulama Sebagai Pemersatu Bangsa | 682 | 85,25 |
HARAPAN 2 | 4 | Muhammad Wildan | Pancasila Sebagai Asas Negri Yang Islami | 682 | 85,25 |
HARAPAN 3 | 3 | Rochilah Ilmil Hikmah | Pesantren Sebagai Pilar Utama Pendidikan Karakter Bangsa | 652 | 81,5 |
Pewarta: Dian Bagus