Oleh: Adawiyah*

Ajaran Islam sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan tuntunan di segala sisi keidupan manusia, tidak terkecuali dalam hal tidur. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi). Meskipun cuma tidur, bukan berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehinggga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman. Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan berzikir insya Allah terhindar dari mimpi buruk.

Rasulullah Saw. tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah Saw. selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat. Di samping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan. Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat.

Sebelum tidur dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur:

باسمك اللهم احيا واموت

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dengan nama Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (HR Bukhari-Muslim).

Kemudian ketika bangun tidur kita juga dianjurkan untuk berdo’a:

الحمد لله الذي أحيانا بعدما أما تنا و إليه النشور

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami, setelah menidurkan kami, dan kepada_Nya lah kami dibangkitkan.” (HR Bukhari)

Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada pertenganhan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan.

Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasulullah tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat.

Tekadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Selain itu juga hendaknya tidak tidur sebelum isya’

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Dari Abu Barzah, bahwasannya Rasulullah saw membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari)

Para ulama mengatakan alasan tidak suka tidur sebelum itu adalah karena membuatnya terlalu larut untuk tidur, atau karena melewatkan waktu yang dipilih dan lebih baik, begitupun alasan tidak menyukai percakapan setelah itu adalah karena itu mengarah pada begadang, dan ada ketakutan bahwa tidur akan menang selama sholat malam atau mengingatnya atau sholat subuh pada waktu yang diizinkan atau pada waktu yang dipilih atau lebih baik, dan karena begadang di malam hari adalah penyebab kemalasan di siang hari.

Wallahu a’lam


Diolah dari berbagai sumber


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

[fb_plugin comments width=”100%”]