Oleh : Fitrianti Maryam*

“Salahkah jika ada pasangan suami istri yang membangun usaha sendiri? Banyak yang menganggap remeh pada usaha kecil-kecilan kami. Kami tidak bisa mendapatkan rezeki yang banyak seperti seorang karyawan yang bekerja dan menerima gaji. Walaupun kami sarjana, tetapi kami tidak mau bekerja kepada orang lain. Karena kami ingin beribadah tanpa ada batasan waktu. Lalu bagaimana kami mengatasinya?”

Mungkin bagi banyak orang, kehidupan ini kadang-kadang terasa sangat sulit dan membebani. Tidak sedikit pula pasangan suami istri yang sering bertengkar atau berdebat karena komentar orang lain, tentang pakaian, finansial, rumah yang masih ikut mertua atau penghasilan yang tidak terlalu banyak misalkan. Ada juga yang begini salah begitu juga semakin salah, dikatakan sudah sarjana tapi tak kunjung bekerja, usahapun tidak ada peningkatan, dan masih banyak lagi. Berbagai macam komentar atau omongan-omongan seperti di atas, sangatlah mungkin mengganggu sendi-sendi kehidupan kita. Bahkan menjadi tambahan beban pikiran seseorang, padahal hanya sebuah perkataan.

Nah teman-teman, inilah tips agar hidup menjadi tenang. Tips ini berlaku untuk semua orang dan semua kalangan. Tidak hanya pasangan suami istri saja. Karena dari segala aspek kehidupan yang tampak kurang di luar sana, nampaknya ia berpotensi menjadi bahan perbincangan dan menjadi sorotan. Terlihat sepele, tapi dampaknya luar biasa sangat dirasakan oleh mental dan memberikan pengaruh pada kenyamanan dan perilaku seseorang. So, apa saja tips agar hidup kita tenang? Yuk kita simak penjelasannya sebagai berikut;

Berdzikir atau Mendekatkan Diri kepada Allah Swt

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Berdzikir adalah menyebut nama Allah dengan membaca tasbih (Subhanallah) tahlil (Laa ilaaha illallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu akbar), dan lain-lain. Agar selamat dunia akhirat. Bahagia dunia akhirat dan hidup mendapatkan keberkahan.

Tanggapi dengan Baik Perkataan Orang Berkomentar

Jangan perdulikan apa perkataan orang secara berlebihan. Misalkan dalam sebuah acara, ada yang bilang “Wah baju kamu kok gak begini?” Selesai orang berkata begitu, pikiran kita sudah kemana-mana. Meskipun orang itu hanya sekedar ngomong, tetapi pikiran dan perasaan kita sudah kemana-mana dan sampai acara selesai masih terbawa beban. Nah awas! Hal ini sering terjadi. Lalu bagaimana mengatasinya?

Jawab perkataan di atas dengan jawaban yang simple dan apa adanya. Seperti, “Ya, enggak masalah, aku suka kok baju ini.” It’s okay, let’s say that. Cukup  tanggapi dengan baik dan permasalahan akan selesai.

Punya Prinsip

Orang lain bisa memberikan tanggapannya sesuka hati. Tetapi jika kita tidak memiliki prinsip hidup, maka akan terganggu dan menjadi kerepotan sendiri. Misalnya ada orang mau makan bakso, kemudian ada orang yang berkomentar, “Eh ngapain si makan bakso? Kenapa enggak nasi goreng aja?” Jika tidak berkehendak makan nasi goreng, maka jawab saja seadanya, “Lagi pengen bakso atau emang sukanya bakso.” Jadi, inilah yang dinamakan prinsip. Dengan adanya prinsip, kita tidak akan terombang-ambing dengan perkataan orang terhadap kehidupan kita.

Jalani “Kehidupan yang Mengalir”

Salah satu upaya yang bisa membuat kita merasa tenang dan bahagia adalah dengan melibatkan diri seutuhnya dalam aktivitas tertentu tanpa memikirkan berbagai hal secara berlebihan. Inilah arti dari menjalani kehidupan yang mengalir. Kehidupan kita akan mengalir begitu saja ketika kita melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menghadapi tantangan sesuai kemampuan.

Jadilah Pribadi yang Selalu Bersyukur

Kita bisa merasakan ketenangan pikiran dengan bersyukur atas apa yang kita miliki. Rasa syukur ini akan mengurangi stres, meningkatkan optimisme, dan kepuasan hidup. Jadi jangan menunggu sampai kita memiliki banyak hal yang patut disyukuri sebab selalu ada alasan untuk kita bersyukur kepada Allah Swt.

Bergabung dengan Komunitas (untuk orang yang cenderung lebih suka berkumpul daripada sendirian)

Berinteraksi dengan orang lain membuat kita merasa tenang dan bahagia. Banyak cara instan untuk menemukan kebahagiaan dan ketenangan yang mudah hilang dengan sibuk beraktivitas.

Tentukan Aspek Kehidupan yang Bermasalah

Jika terdapat hal-hal yang menjadi penyebab membuat kita tidak tenang, maka berusahalah mencari tahu penyebabnya. Dengan demikian kita bisa membuat rencana untuk maju lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa mengatasi kendala dan menjalani hidup yang tenang.

Berdamai dengan Masa Lalu

Mungkin diri kita pernah mengalami kejadian yang sampai sekarang masih membebani pikiran kita? Atau kita pernah melakukan kesalahan sehingga merusak karier kita? hingga membuat merasa malu dengan keadaan yang sekarang? Berusahalah memaafkan dan menerima masa lalu agar kita bisa mengatasi perasaan yang menghantui kita, adakalanya memaafkan diri sendiri, jika diperlukan. Mungkin pada saat itu, kita belum memiliki pengetahuan sejauh ini. Dan bebaskan diri dari kemarahan yang terpendam.

Bersikap Murah Hati

Menjadi sukarelawan di panti asuhan, dapur umum, turut dalam sebuah organisasi, hingga akhirnya saling tolong menolong itu bisa membuat hati kita merasa bahagia dan meningkatkan ketenangan.

Aspek yang punya efek terbesar adalah kontinu mendekatkan diri kepada Allah Swt, sebagaimana Allah Swt memerintahkan manusia untuk selalu beribadah kepada-Nya. Perintah ini mengandung maksud bahwa ibadah merupakan sarana bagi manusia untuk bisa dekat dengan Sang Pencipta. Sesungguhnya dekat dengan Allah Swt adalah kunci dari ketentraman, keamanan dan kenyamanan itu sendiri.

Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi Tenang.” (Q.S. Surat Ar-Ra’du ayat 28)

Ada beberapa golongan yang jauh dari Allah Swt, diantaranya; orang-orang yang keras hati, yaitu orang yang suka berbicara namun jarang berdzikir dan mengingat Allah Swt. orang bakhil atau pelit yang enggan membagi hartanya. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari orang-orang yang jauh dari Allah Swt dan bukan termasuk pada golongan orang-orang yang jauh dari-Nya. Aamiin.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari