Biografi Ibnu Thufail

Nama lengkap Ibnu Thufail ialah Abu Bakar Ibnu Abd al-Malik Ibn Muhammad Ibnu Thufail أبو بكر بن عبد الملك بن محمد بن طفيل القيسي الأندلسي. Dalam bahasa latin Ibnu Thufail populer dengan sebutan Abubacer. Ia lahir di lembah Asy di Cadix-sebuah lembah yang subur- terletak 16 Km. dari Granada, Spanyol pada tahun 506 H/1110M. Karena dia berdarah keturunan suku Qisy-nama suku arab yang terkenal dan terkemuka, maka wajar ia sangat mudah mendapatkan fasilitas belajar. Sisi lain ia memiliki semangat yang luar biasa untuk bermujahadah dalam menuntut ilmu mengantarkannya menjadi ilmuan-sebagaimana lazimnya filosof pada masa itu yang meliputi kedokteran, matematika, astronomi dan filsafat, bahkan menjadi penyair yang sangat terkenal pada masa Dinasti Muwahhidun yang kala itu menguasai Spanyol. Menurut Ibnu al-Khatib, Ibn Thufail mempelajari kedokteran dan filsafat di Granada, Seville dan Cordova. Pendapat lain mengatakan bahwa Ibn Thufail adalah murid Ibn Bajjah. Tapi ia sendiri mengaku tidak pernah bertemu dengan filosof itu.

Profesi kedokteran dan keuletannya bekerja menyebabkannya dipercaya dan diangkat menjadi sekretaris pribadi Gubernur Ceuta dan Tangier oleh Putra al-Mukmin sampai akhirnya ia menjadi dokter pribadi Abu Yusuf Ya’kub al-Mansur, Khalifah Daulah Muwahhidun (1163-1184 M), sekaligus menjadi qadhi dan wazir kekhalifahan tersebut. Ibnu Thufail meletakkan jabatannya sebagai dokter pada tahun 587 H/1182 M., karena usianya yang uzur. Maka Ibnu Thufail memohon pada khalifah supaya Ibnu Rusyd, muridnya-menggantikan posisinya. Atas kebijaksanaan Khalifah, permintaan itu dikabulkan dan Ibnu Rusyd menjadi dokter istana.

Setahun setelah Khalifah al-Mumin meninggal pada tahun 580 H/1184 M,dan digantikan Khalifah Abu Yusuf Ya’kub, Ibnu Thufail meninggal dunia atau pada tahun 581 H/1185 M di Maroko, Marakesh. Pada waktu itulah Khalifah Abu Yusuf Ya’kub ikut menghadiri upacara pemakaman Ibnu Thufail sebagai penghormatan Khalifah kepadanya. Sekararang namanya diabadikan sebagai nama sebuah  kampus di Kenitra, Maroko, yaitu Universitas Ibn Tofail yang menjadi salah satu lembaga pencetak banyak intelektual dan cendekiawan di Negara tersebut

Karya-Karya Ibnu Thufail

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sejarah mencatat bahwa Ibnu Tufail bersama muridnya Ibnu Rusyd sering berbincang, berdebat dan saling evaluasi seputar masalah-masalah kedokteran dan filsafat. Evaluasi dan perdebatan mereka yang khusus membicarakan tentang kedokteran kemudian dicatat oleh Ibnu Tufail dalam karyanya “مراجعات ومباحث” (Muraja’at wa Mabahits atau Revisi-revisi dan pembahasan). Lalu catatan ini oleh Ibnu Rusyd dimasukkan menjadi bagian dari salah satu karangannya, “الكليات” (al-Kulliyyat). Karya kedokteran lain dari Ibnu Tufail yang masih bisa dinikmati adalah “الأرجوزة في الطب” (Arjuzah fi at-Thib) sepanjang 7700 bait, sekarang masih tersimpan di perpustakaan Jami’ al-Qarawiyyin Fes, Maroko masih dalam bentuk manuskrip.

Selain mumpuni di bidang kedokteran, Ibnu Tufail juga merupakan master bidang astronomi. Teori-teori briliannya di bidang ilmu perbintangan secara ringkas dilukiskan oleh Lyon Goteh, seorang orientalis Perancis. Lyon mengatakan bahwa walaupun tidak ditemukan tulisan-tulisan Ibnu Tufail di bidang astronomi, namun diketahui bahwa dia tidak setuju dengan teori sistem jagat raya yang diletakkan Batlimus. Bahkan menurut penelitiannya, Ibnu Tufail telah memiliki teori baru. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Ibn Rusyd bahwa Ibnu Tufail memiliki teori-teori sensasional sekitar sistem jagat raya dan dasar-dasar perputarannya.

Sebenarnya Ibnu Thufail lebih gemar merenung dari pada menulis. Karena itu tidak heran kalau hasil karyanya sedikit. Namun berdasarkan buku-buku biografinya menunjukkan bahwa banyak karangan Ibnu Thufail yang menyangkut masalah filsafat, matematika, fisika, kejiwaan disamping risalah-risalah yang ditulis yang diwariskan kepada Ibnu Rusyd. Tapi yang sampai kepada kita hanya Hayy Ibnu Yaqzhan (Roman Fhilosophy), yang merupakan intisari dari pemikiran Ibnu Thufail. Judul lengkapnya adalah Risalah Hayy Ibnu Yaqzan Fi Asrar Al-Hikmah Al-Masyriqiyyah. Satu manuskrip di perpustakaan Escurial yang berjudul Asrar AL-Hikmah Al-Masyriqiyyah (Rahasia-rahasia Ketimuran) itu hanyalah ringkasan dari buku Hayy Ibnu Yaqzhan.

Menurut Montgomeri Watt, buku inilah yang mungkin merupakan karya filsafat dalam bahasa arab yang paling menarik. Selain diakui sebagai roman filsafat religius-ilmiyah, dia juga menggambarkan kisah bahwa manusia sanggup mengenal Allah, berhubungan dengan-Nya dan berkhidmad kepada-Nya tanpa mendapatkan wahyu dan guru. Maka wajar para peneliti barat banyak menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa lain karena menarik untuk dikaji. Bahkan Edward Bacon menerjemahkan buku ini kedalam bahasa Latin yang disertai dengan teks arabnya di Oxford pada tahun 1671 M dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Eropa lainnya.

Tidak sekedar itu, pada tahun 1674 M, George Kieth ikut menerjemahkan buku tersebut dalam bahasa Inggris. Tahun 1686 M, buku itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris kembali oleh George Ashwell. Selanjutnya oleh Simon Ockey pada tahun 1708 M. Dan setelah 11 tahun dari penerjemahan yang terakhir itu, Daniel Defoe mengeluarkan kisah karangannya yang bernama Robinson Crusoe yang diambil dari kisah Hayy Ibn Yaqzham.

Sebenarnya banyak buku yang sudah dikarang oleh Ibnu Thufail. Namun buku-buku tersebut diperkirakan hilang pada saat terjadinya peperangan di daratan Maghrib, yaitu penyerangan dan kemenangan Dinasti Muriniyah (Marinith), yang merupakan sebuah koalisi beberapa kelompok suku Barbar, atas Daulah Muwahhidun antara tahun 1249 dan 1274. kemungkinan besar juga hilang karena perebutan kota Ceuta tahun 1415 dan Pesisir Maroko tahun 1471 oleh Portugis. Akan tetapi menurut Ibnu Khatib, ada dua buku tentang kedokteran yang dapat dikatakan merupakan karya Ibnu Thufail, setidaknya ditulis oleh dua orang muridnya yang dipersembahkan kepada Ibnu Thufail, yaitu Al-Bithruji yang mengarang Kitab Al-Hai’ah dan karya Ibnu Rusyd yang berjudul Fi al-Buqa’ al-Maskunah sa al-Ghair al-Maskunah.

Disarikan dari berbagai Sumber