Biogas
Sumber Foto : pacitanku.com

tebuireng.online – Pertanyaan: Bolehkan menggunakan teknologi biogas dari kotoran binatang ternak atau manusia, sebagai energi alternatif seperti untuk kompor gas dan sebagainya? Padahal sepengetahuan kami, kotoran hewan dan manusia itu hukumnya najis.

Atas jawabannya disampaikan terima kasih.

Jawaban

Saudara  yang dimuliakan Allah Swt. Memanfaatkan kotoran hewan atau manusia untuk hal-hal yang bermanfaat hukumnya boleh (mubah). Sama seperti memanfaatkan kotoran hewan/manusia untuk kesuburan tanah (dibuat pupuk kandang, dll.).
Ketika kotoran tersebut dikonversi dalam bentuk gas (untuk memasak di kompor gas), maka gasnya juga dihukumi najis, karena gas tersebut hakikatnya tetap mengandung materi najis (‘ainun najasah). Namun, ketika gas tersebut sudah dibakar, maka api dan asapnya dihukumi najis yang ma’fuwwun ‘anhu (dimaafkan/ditoleransi). Sama seperti—maaf—gas yang keluar dari perut manusia; terkadang ia keluar dan membasahi pakaian sehingga pakaiannya dihukumi najis; terkadang tidak membasahi pakaian sehingga dima’fu.
Artinya, jika kita “menyentuh” biogas tersebut secara sengaja, lalu tangan kita menjadi basah karenanya, maka tangan kita dihukumi najis/mutanajjis. Tapi bila gasnya dibakar dan digunakan untuk memasak, maka api dan asapnya dima’fu, meskipun mengandung materi najis.
Ini konsepsi fiqh Madzhab Syafi’i. Sedangkan menurut madzhab Maliki dan Hanbali, hewan yang dagingnya halal dimakan (seperti ayam, kambing, sapi), kotorannya tidak dihukumi najis. Berarti ketika kotoran tersebut dikonversi dalam bentuk biogas, hukumnya juga tidak najis. Wallahu a’lam.
Referensi:
مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج1-383
فُرُوعٌ : دُخَانُ النَّجَاسَةِ نَجِسٌ يُعْفَى عَنْ قَلِيلِهِ وَعَنْ يَسِيرِهِ عُرْفًا مِنْ شَعْرٍ نَجِسٍ مِنْ غَيْرِ نَحْوِ كَلْبٍ ، وَيُعْفَى عَنْ كَثِيرِهِ مِنْ مَرْكُوبٍ لِعُسْرِ الِاحْتِرَازِ عَنْهُ . أَمَّا شَعْرُ نَحْوِ الْكَلْبِ فَلَا يُعْفَى عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ ، وَيُعْفَى عَنْ رَوْثِ سَمَكٍ فَلَا يُنَجِّسُ الْمَاءَ لِتَعَذُّرِ الِاحْتِرَازِ عَنْهُ مَا لَمْ يُغَيِّرْهُ فَإِنْ غَيَّرَهُ نَجَّسَهُ ، وَبُخَارُ النَّجَاسَةِ إنْ تَصَاعَدَ بِوَاسِطَةِ نَارٍ نَجِسٌ ؛ لِأَنَّ أَجْزَاءَ النَّجَاسَةِ تَفْصِلُهَا النَّارُ بِقُوَّتِهَا فَيُعْفَى عَنْ قَلِيلِهِ وَإِلَّا بِأَنْ كَانَ كَالْبُخَارِ الْخَارِجِ مِنْ نَجَاسَةِ الْكَنِيفِ فَطَاهِرٌ كَالرِّيحِ الْخَارِجِ مِنْ الدُّبُرِ كَالْجُشَاءِ ، وَبِهَذَا جَمَعَ بَعْضُهُمْ بَيْنَ كَلَامَيْ مَنْ أَطْلَقَ الطَّهَارَةَ كَبَعْضِ الْمُتَأَخِّرِينَ وَبَيْنَ مَنْ أَطْلَقَ النَّجَاسَةَ

حاشية الشبراملسي نهاية المحتاج1-24
وَيُعْفَى عَنْ قَلِيلِ دُخَانِ النَّجَاسَةِ فِي الْمَاءِ وَغَيْرِهِ كَمَا صَرَّحَ بِهِ الْإِسْنَوِي. ( قَوْلُهُ دُخَانُ النَّجَاسَةِ ) أَيْ حَيْثُ لَمْ يَكُنْ وُصُولُهُ لِلْمَاءِ وَنَحْوُهُ بِفِعْلِهِ وَإِلَّا نَجُسَ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

فتح المعين بشرح قرة العين 1-11
(كروث وبول ولو) كانا من طائر وسمك وجراد وما لا نفس له سائلة أو (من مأكول) لحمه على الأصح. قال الإصطخري والروياني من أئمتنا كمالك وأحمد إنهما طاهران من المأكول

A. Mubarok Yasin