Salah satu tim pewawancara mewawancarai salah satu calon santri

tebuireng.online– Tes wawancara Penerimaan Santri Baru (PSB) di unit pendidikan tingkat SMA/sederajat Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (24/12/16) pagi, berjalan kondusif. Dengan antrian yang tidak sedikit, terlihat santri dan walisantri sangat antusias dan sabar menunggu panggilan untuk mengikuti tes yang telah dijadwalkan oleh panitia pelaksana.

Ustadz Syamsul Arifin, Ketua panitia Tes Penerimaan Santri Baru Tebuireng Jombang mengatakan bahwa tes yang berlangsung melalui dua tahapan, yaitu tes tulis dan tes wawancara. “Hari ini terdapat dua tes, pertama tes tulis untuk unit SMP dan MTs, kedua, tes wawancara untuk unit SLTA, SMA, Transsains, juga SMK,” paparnya saat ditemui di Aula Yusuf Hasyim, Tebuireng.

Acara yang berlangsung di Aula KH. M. Yusuf Hasyim lantai 1 ini, menurut penuturan Ustadz Syamsul, diikuti oleh sebanyak 1157 calon santri baru, dengan rincian, 295 untuk SMP Wachid Hasyim, 232 MTs Salafiyah Syafi’iyah, 222 SMA Wachid Hasyim, 298 MA Salafiyah Syafi’iyah, 91 SMA Trensains, dan 11 SMK Khoiriyah Hasyim.

Proses penerimaan santri baru Tebuireng, memang selalu difokuskan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk santri dan wali santri. Terbukti, panitia menggandeng pihak yang kredibel dan profesional dalam bidang pendidikan.

“Tahun ini pengasuh meminta kerja sama dengan pihak yang kredibel dan profesional dalam bidangnya, yakni kita bekerja sama dengan Biro Kartika Kediri sebanyak 40 Tim, yang setiap petugasnya ditugaskan untuk menangani masing-masing kelas, berupa tes psikologi, juga mengetahui IQ-nya berapa, potensinya bagaimana dan apa jurusan yang tepat untuk santri tersebut,” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Disinggung soal out put acara tes tersebut, Ia berharap adanya tes dapat mengetahui potensi santri yang sebenarnya. Tim yang  mewawancarai, kata Ustadz Syamsul, yaitu sesuai dengan arahan Bapak Kusnadi, ialah setiap guru BP yang ada di sekolah-sekolah Tebuireng. “Terkait wawancara hari ini, kita banyak menyinggung soal sosial, ibadah, dan kreativitas peserta,” tegasnya.

Abdul Malik Fajar, calon siswa SMA Trensains, setelah menjalani tes wawancara, mengatakan, ia dan orang tuanya memilih Tebuireng karena Tebuireng jelas akan keilmuannya. “Tebuireng bagus, pendahulunya adalah pendiri NU juga wawasan agamanya luas,” kata calon santri asal Indramayu itu. Ia berharap, dengan bersekolah dan mondok di Tebuireng bisa merubah akhlak generasi muda dan menjauhi pergaulan bebas.

Sementara itu, Ibu Nunik Khusmiati, salah satu wali murid asal Depok mengatakan jika alasannya untuk memondokkan putranya di Tebuireng ialah untuk mengarahkan putranya menguasai ilmu umum dan ilmu agama. “Saya ingin putra saya tidak hanya menguasai ilmu pengertahuan saja namun juga ilmu agama,” Tegasnya. Untuk itu, harapan besarnya, putranya dapat lolos dan masuk di sekolah SMA Transains Tebuireng ini.


Pewarta:    Rif’atuz Zuhro

Editor:        Aulia Rahmah

Publisher:    M. Abror Rosyidin