Tebuireng.online– Alfiyah Ibn Malik adalah salah satu kitab yang kramat bagi kaum sarungan atau santri. Meskipun kitab ini membahas nahwu dan shorof, namun kitab ini memiliki banyak Fadoil (Fadilah-fadilah) dan Khosois (kekhususan-kekhususan)nya tersendiri. Sehingga tidak salah, jika banyak santri yang merayakan khataman hafalan kitab ini, dengan berbagai acara tasyakur yang meriah.
Hal tersebut disampaikan dalam acara tasyakuran yang ditampilkan oleh Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari Angkatan Sebelas atau yang akrab disebut “Laskar Asnawi”, Ahad (24/06) malam di halaman Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari.
“Acara yang besar dan meriah ini merupakan usulan dari Ustadz Ngalwi Hakim dan Ustadz Irfan Usriya, sebagai sarana wujud takdzim (pengagungan/penghormatan) kepada pengarang kitab, serta rasa syukur karena ada lebih dari 20 orang yang telah berhasil mengkhatamkan kitab ini,” jelas Ketua Panita, Prima Arya.
Prima Arya, yang akrab dipanggil Arya ini menegaskan, bahwa acara ini dilaksanakan dengan tujuan yang lebih dari itu, yaitu memberikan motivasi terhadap seluruh santri khusunya, Mu’allimin, untuk semangat menghafal dan mengaji kitab Alfiyah Ibnu Malik, dan menjadi terobosan baru untuk bisa mengadakan Kembali, acara tasyakuran untuk adik kelas yang nantinya juga akan menghatamkan kitab Alfiyah Ibnu Malik.
“Karena ini acara yang baru kali pertama, harapan ke depannya jika diadakan kembali, semoga dapat dijalankan dengan lebih matang,” pesan Arya yang juga termasuk salah satu santri Laskar Asnawi.
Acara juga semakin bertambah khidmat dan meriah, ketika KH. Musta’in Syafi’I mulai mengisi panggung kehormatan, dengan mauidhotul hasanah. Serta dalam acara tasyakuran ikhtitam Alfiyah Ibn Malik ini, juga dilaksanakan pembagiaan penghargaan, bagi santri yang berhasil meraih gelar “Santri Terbaik” dalam pelaksaan Tahfidun Nadhom 2023, baik dari tingkat Jurumiyah, hingga Alfiyah.
Pewarta: Soni Fadjar A.
