Santri kelas akhir melakukan foto bersama dengan para pengasuh Pesantren Tebuireng saat haflah muwadda’ah, Rabu (30/3).

Tebuireng.online– Haflah Muwadda’ah angkatan 6 Trensains berlangsung khidmat di Masjid Salahuddin Al-Ayyubi, Trensains Jombok, Ngoro Jombang. Suasana bahagia dan haru tampak dari wajah siswa kelas akhir itu.

“Teringat perjalanan 3 tahun menempuh pendidikan, berjuang bersama. Kini tiba saatnya jas hijau toska tanda kelulusan telah dikenakan dan itu artinya pertemuan 3 tahun yang lalu akan segera berjumpa pada perpisahan,” ungkap salah satu dari siswa kelas akhir, (30/3).

Haflah Muwadda’ah atau biasa disebut wisuda purna angkatan 6 SMA Trensains Tebuireng diawali dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh Prof. Agus Purwanto, penggagas berdirinya SMA Trensains.

“Trensains adalah integrasi sains dan Islam, hiasi ilmu sains dengan ayat-ayat al-Qur’an, oleh karena itu belajarlah Bahasa Arab, jangan berhenti belajar Bahasa Arab.” Pesan pria paruh baya yang akrab dipanggil Gus Pur itu.

Gus Pur menyempatkan diri untuk hadir pada haflah muwadda’ah ini dan memberi pesan untuk para calon alumni sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun karena padatnya jadwal, beliau tidak dapat mengikuti jalannya acara hingga akhir.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Haflah muwadda’ah berjalan khidmat dengan kehadiran Bu Nyai Farida Shalahuddin Wahid, istri alm. Gus Sholah, dan Bu Nyai Lely istri KH. Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng.

Prosesi wisuda berjalan cukup singkat dengan acara inti wisuda para santri dan pemberian penghargaan kepada santri berprestasi. Acara diakhiri dengan pemutaran video catatan akhir sekolah, dan kemudian sesi foto bersama.

Pewarta: Zakia Derajat