Tebuireng.online — PT. Telkom Indonesia merangkul Pesantren Tebuireng untuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU) melalui Universitas Hasyim Asyari dalam kunjungannya ke Pesantren Tebuireng pada Jumat (27/7/18).
Arif Mustain selaku EGM Divisi Digital Service memaparkan keinginan beliau mewakili PT. Telkom Indonesia yaitu mengkolaborasikan antara pesantren dengan inovasi dalam menghadapi perkembangan zaman.
“Saya sangat yakin jika pesantren dan inovasi di sandingkan kok rasanya ada sebuah optimisme besar. Solusi-solusi umat akan terpecahkan dari pesantren dan akan ada banyak inovasi-inovasi hebat yang akan lahir dari pesantren,” ungkap Arif.
Inovasi dirasa sangat penting untuk keberlangsungan suatu instansi termasuk pesantren, karena tuntutan perkembangan zaman yang sangat cepat. Sehingga mengharuskan sebuah lembaga atau instansi mampu menerima atau memunculkan sebuah inovasi, untuk tetap bisa bersaing dengan perkembangan zaman yang begitu cepat.
“Mengapa harus inovasi? Karena memang perkembangan zaman yang sangat cepat. Dulu banyak perusahaan-perusahan besar kini tinggal nama seperti halnya Nokia. Dulu semua di ruangan ini memakai Nokia, tetapi sekarang tidak ada satupun itulah bukti dari suatu inovasi dan perkembangan zaman yang sangat cepat,”sambungnya.
Telkom Indonesia ingin mencoba mengkolaborasikan antara inovasi dengan pesantren untuk menjawab persoalan-persoalan umat. “Hari ini kita sedang mencari jalannya bagaimana inovasi dan pesantren bisa menjadi besar dan oleh sebab itu nanti dalam pelaksanaannya MoU ini bisa berjalan dengan baik dan memunculkan gagasan-gagasan besar sehingga tidak berhenti pada pertemuan hari ini saja tetapi akan terus di flow up,” lanjutnya.
Setelah memaparkan maksud dan tujuan, PT. Telkom Indonesia melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas Hasyim Asyari, serta pertukaran cinderamata dari kedua belah pihak. Pihak PT Telkom Indonesia juga memberikan sejumlah komputer kepada Unhasy sebagai hadiah. Menjadi harapan bersama jika kerja sama ini dapat berjalan dengan baik.
Pewarta: Faisal
Editor/Publisher: Anik Wusa
