tebuireng.online- Munculnya kebijakan pemblokiran terdap situs-situs yang dianggap radikal menimbulkan  pro dan kontra dikalangan masyarakat. Banyak yang beranggapan ini adalah langkah yang bagus untuk menangkal radikalisme di Indonesia. Namun tidak sedikit pula yang menyatakan ketidaksetujuannya dengan berbagai alasan.

Sekitar 22 situs yang disinyalir berfaham radikal telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pemblokiran tersebut menimbulkan berdebatan mengenai siapakah yang berhak memblokir situs-situs radikal bermuatan negatif tersebut. Para pemilik situs yang merasa situsnya diblokir secara sepihak, melakukan protes. Maka dari itulah, Rudiantara, selaku Menteri Komunikasi dan Informatika membentuk Tim Panel Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (FPSIBN). Ia kedepannya akan berusaha untuk memperbaiki mekanisme pemblokiran.

Beberapa nama seperti Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Bagir Manan, Romo Benny Susetya, dan Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid. Sedangkan Syafi’i Ma’arif, salah satu tokoh Muhammadiyah didapuk menjadi ketua tim tersebut.

Gus Sholah dalam akun twitternya, tertanggal hari ini (07/04), siap menjadi Tim Panel dengan alasan untuk kepentingan umat. Kyai yang juga mantan aktivis HAM tersebut juga meminta masyarakat agar menghargai kebijakan yang diambil Menkominfo untuk membentuk Tim Panel. “Kebijakan Menkominfo membentuk Tim ini perlu dihargai. Jangan berpikir negatif dulu. Pak Rudiantara itu aktif dalam Dewan Mesjid Indonesia”, ungkap adik kandung Gus Dur tersebut. Gus Sholah juga menegaskan bahwa pemblokiran situs negatif adalah wewenang pengadilan.

Keputusan yang berbeda diambil oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin. Din yang juga merupakan Ketua MUI tersebut memilih untuk mengundurkan diri dari jajaran Tim Panel. Dalam surat pengunduran diri tertanggal 06 April 2015 tersebut Din menyatakan menarik diri dari tim terserbut. “Saya mengundurkan diri. Saya belum dapat SK-nya (pembentukan tim panel),” kata Din Syamsuddin, Senin (6/4) di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.(abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online