tebuireng.online— Pesantren dan lingkungan sekitar tidak bisa dipisahkan. Kepedulian kepada masyarakat dari kalangan santri adalah hal sudah terjadi sejak generasi awal pesantren. Untuk Pesantren Tebuireng dengan didukung oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) mempelopori gerakan pungut sampah.

Ustadz Shobirin yang juga merupakan aktifis gerakan ini mengungkapkan bahwa gerakan ini adalah bertujuan edukasi kepada para santri agar peduli lingkungan. Menurutnya gerakan ini sangat diperlukan agar santri membiasakan diri menjaga kerbersihan baik di lingkungan pesantren maupun sekitarnya.

“Gerakan ini dilaksanakan seminggu sekali, pada hari Jum’at, selain santri libur ya kita mementingkan istiqomah saja dari pada setrip hari tapi seminggu dah vakum lagi”, ungkap Direktur LSPT,  Muhammad As’ad. Dia juga mengatakan bahwa gerakan ini murni karena edukasi. Jum’at lalu (03/04) adalah hari pertama gerakan ini dimulai. “Semoga Istiqomah ya!”, tambahnya singkat.

Keunikan gerakan ini adalah membawa baliho yang diikat di besi persegi panjang dengan  roda yang ditarik sepeda. Hal ini bertujuan untuk menarik para santri dan masyarakat untuk ikut serta membersihkan lingkungan  sekitar pesantren. “Ya saya sebenarnya niat jalan-jalan eh ada sepeda sedang narik banner, manarik sekali, ya ikut”, ungkap Farid Mubarok salah satu santri yang mengikuti gerakan  tersebut.

Gerakan Pungut Sampah tersebut dilaksanakan setiap Jum’at sekali. Lokasi sasaran gerakan adalah dari Pesantren Tebuireng hingga Terminal Kawasan Makam Gus Dur. Para aktifis gerakan ini mengajak seluruh santri dan warga untuk ikut serta dalam gerakan ini agar tercipta lingkungan yang bersih. Selain itu untuk memberikan pendidikan lingkungan baik bagi santri maupun warga sekitar. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online