Tebuireng—“Peran Perguruan Tinggi Pesantren Untuk Masa Depan Bangsa” menjadi tema utama dalam acara Muktamar I Halaqoh BEM Pesantren Se-Jawa Timur yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Hari Pertama diisi dengan Seminar Nasional dengan mengangkat tema tersebut di Gedung KH. Yusuf Hasyim Lt 3 Aula Bachir Ahmad Pesantren Tebuireng Selasa(24/02).
Muktamar pertama ini dibuka langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr(HC). Ir. KH. Salahuddin Wahid secara simbolis dengan pemukulan gong. Sebbelum itu Ketua Panitia menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan semangat baru bagi mahasiswa di Jawa Timur yang belajar di Perguruan Tinggi Pesantren(PTP) agar tidak berkecil hati.
Hal tersebut disambut baik oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi. Kyai Hannan memberikan dukungan yang positif dengan adanya acara tersebut. Bahkan beliau berpesan agar seluruh peserta bisa mengambil banyak ilmu dan pengalaman selama acara berlangsung.
“Kita harus realistis tapi harus tetap “PD” saja”, pesan Gus Sholah di depan 300 peserta seminar. Gus Sholah juga menjelaskan bahwa pesantren sampai sekarang kebanyakan masih berkonsentrasi pada kajian keagamaan saja. Masih sedikit yang menkaji sains yang dikomparasikan dengan al-Qur’an.
Dihadirkan dalam seminar tersebut empat doktor menjadi narasumber, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur(Pengasuh Ponpes Sunan Drajat Lamongan), Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., M.Hi., dan Dr. KH. Muhammad Farid Zaeni, Lc., M.Hi., dipandu moderator Fathurrahman Rustandi.
Muktamar ini akan berlangsung selama tiga hari sejak 24-26 Februari 2015. Diawali dengan Seminar Nasional, Stadium General, Pelantikan, Halaqoh I-III, Deklarasi dan ditutup dengan Bahtsul Masa’il Pesantren Se-Jawa Timur. (abror)