Tebuireng.online- Sebelum malam puncak haul ke-10 Gus Dur dengan penceramah agama KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Pesantren Tebuireng mengadakan acara seribu rebana, Sabtu (21/12/19) sore. Bertempat di serambi masjid Tebuireng, acara dimulai pada Jam 15.30 WIB. Tampak hadir dalam momen ini Gus Muwafiq, pimpinan pondok, dan jajarannya.
Dalam sambutan, Gus Muwafiq bersyukur bisa menghadiri acara haul Gus Dur tahun ini. Namun tujuan beliau hadir bukan untuk mau’idhah tapi untuk sowan kepada para masyayikh Tebuireng, khususnya KH. Hasyim Asyari.
“Kulo ten mriki mboten nggadah niat untuk mau’idhah, wong kulo niki namung santri, dadi yo ten meriki sowan maring Gus Kikin, Gus Sholah, Gus Dur, maring mbah Hasyim, niku pun dadino kulo ayem, (Saya di sini tidak punya niat untuk mau’idhah, hanya hanyalah santri, jadi di sini sowan ke Gus Kikin, Gus Sholah, Gus Dur, Mbah Hasyim, itu sudah menjadikan hati saya tentram),” ucap pria asal Sleman, Yogyakarta ini.
Menurut beliau, walaupun Gus Dur telah wafat, berkahnya masih bisa merukunkan banyak kalangan. Terbukti dengan banyaknya peziarah yang mengunjungi makam Gus Dur. Hal itu dikarenakan Gus Dur semasa hidupnya sangat dekat dengan berbagai kalangan. Hal inilah, yang harus menjadi panutan dari sosok Gus Dur.
“Kita harus melanjutkan perdamaian yang telah dijalin oleh Gus Dur dengan berbagai kalangan, salah satunya, dengan cara mengadakan majlis-majlis seribu rebana ini. Mudah-mudahan pada tahun tahun selanjutnya masih istikamah untuk mengadakan acara ini,” ucap Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) saat memberikan sambutan.
Acara seribu rebana dipadati oleh ribuan hadirin dan berlansung dengan khidmat
Pewarta: Jaelani
Publisher: MSA