KH. Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan sambutan dalam acara Wisuda Purna Siswa Pesantren Tebuireng pada Sabtu (05/05/2018). (Foto: Bagas: Kopi Ireng)

Tebuireng.online— Menjadi wisudawan merupakan hal yang menggembirakan, karena hasil belajar selama ini dapat dirasakan. Namun, hal tersebut harus disikapi positif dengan tidak merasa puas dan terus belajar, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dalam acara Wisuda Purna Siswa unit-unit pendidikan di bawah naungan Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng di halaman SMA A. Wahid Hasyim pada Sabtu (05/05/2018). Gus Kikin mewakili pengasuh, KH. Salahuddin Wahid yang berhalangan hadir.

“Tidak lupa, saya ucapkan selamat atas kelulusan, sebagian yang akan meninggalkan Pesantren Tebuireng saya ucapkan selamat jalan, dan semoga sukses ditempat masing-masing,” ucap Gus Kikin kepada para hadirin. Gus Kikin juga mengimbau para santri yang akan melanjutkan pendidikan di Tebuireng, untuk bersama-sama meningkatkan ketekunan dalam kegiatan belajar mengajar.

Cicit KH. Hasyim Asy’ari itu, juga menanggapi pernyataan Mudzir Bidang Pembinaan Sekolah, H. Khusnadi Said, yang menyebutkan beberapa prestasi yang telah dicapai santri Tebuireng pada periode ini. Menurut Gus Kikin, prestasi tersebut harus ditingkatkan kembali.

Gus Kikin juga mengajak para santri untuk menghayati lirik Himne Tebuireng yang menyebutkan sebuah harapan untuk santri agar bermanfaat di dunia dan bahagia di akhirat. Selain itu, Gus Kikin menjelaskan, bahwa Tebuireng telah mengajarkan ilmu agama dan ilmu-ilmu yang berkaitan erat dengan sosial masyarakat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untuk itu, pengusaha migas itu berharap agar santri dapat mengamalkan ilmu tersebut kepada masyarakat di tempat masing-masing. Harapan ini ia tujukan terutama untuk santri yang tidak melanjutkan jenjang pendidikannya di Tebuireng. “Ilmu yang sudah dipelajari, akan menjadi bermanfaat jika telah diamalkan di masyarakat”, ujar putra pakar falak, KH. Mahfudz Anwar.

Gus Kikin juga menjelaskan tentang banyaknya komunikasi dan luasnya teknologi informasi. Menurut beliau, hal itu akan berdampak pada perubahan budaya. Beliau mengharapkan agar alumni Tebuireng dapat membawa pengaruh baik pada perubahan budaya tersebut, baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun budaya internasional.

“Jagalah nama Tebuireng, jagalah nama Islam, jagalah marwah kita semuanya, saya dan kami semua berharap alumni Tebuireng dapan menjadi tokoh masyarakat di luar sana,” ucap suami dari Nyai Hj. Lelly tersebut kepada seluruh wisudawan yang hadir. Beliau juga berharap kepada seluruh lulusan Tebuireng agar tidak berhenti dalam menuntut ilmu, dan mencapai tingkat yang setinggi-tingginya.

Gus Kikin tidak henti-hentinya mengingatkan santri akan pentingnya pengamalan ilmu yang telah didapat di Tebuireng. Tak lupa, beliau juga tetap meminta agar seluruh wisudawan dan wisudawati yang hadir agar selalu meningkatkan kualitas ibadah, baik ibadah mahdhoh, maupun ibadah sunnah seperti kegiatan belajar mengajar. “Semoga kalian semua menjadi orang yang bermanfaat, karena khoirunnas anfa’uhum linnas”, tutup Gus Kikin.


Pewarta:            M. Najib

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin