Wisudawan, wali santri dan para undangan menyimak prosesi wisuda Hafidzah Pondok Pesantren Putri Walisongo, Ahad (18/2). (foto: raa)

Tebuireng.online—Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang mewisuda ratusan santri program tahfidzul Quran. Acara yang diselenggarakan pada Ahad (18/2/2024) ini berlangsung di halaman SMK Muallimat Pesantren Walisongo.

Pada momentum sakral itu, Pengasuh Pesantren Walisongo, KH. Amir Jamiluddin berpesan pada para santri dan wisudawan agar selalu mampu menjaga Al Quran dan bersyukur atas nikmat yang diperoleh.

“Bersyukurlah pada Allah dan orang tua, dan ujung tombak di pesantren ini adalah guru. Jadi kalian juga harus berterima kasih pada jasa-jasa guru kalian. Jangan lupa juga mengamalkan ilmu yang sudah kalian dapat saat mondok, karna itu adalah pesan dari yai Adlan dulu,” ucap beliau dalam sambutannya.

Setelah wejangan tersebut beliau juga menceritakan tentang kehebatan tawassul, baik pada rasul, ulama, dan para guru.

“Dulu ada anak mondok yang tidur tok, abis itu balik pulang, kemudian dibangunkan pondok di rumah, dan dia bingung apa yang harus diajarkan saat jadi kiai. Namun saat itu orang tersebut hanya yakin pada gurunya dan kemudian mengirimkan Alfatihah pada gurunya. Setelah itu orang tersebut bisa mengajarkan ilmu yang ia peroleh dari mondok dulu, nah itu lah kehebatan tawassul, jadi jangan anggap remeh tawassul itu,” lanjut beliau bercerita.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun saat menceritakan itu, Gus Jamil juga mengingatkan pada para santri untuk tidak meniru tidurnya, tetapi lebih menekankan bagaimana kekuatan tawassul yang perlu dilakukan oleh para santri.

“Mudah-mudahan semua yang pernah mondok di Walisongo menjadi orang mulia, orang tua, para guru, kalian juga mulia di dunia akhirat, dan tak lupa juga kami mohon doanya juga semoga pondok berokah manfaat dunia akhirat,” terang Gus Jamil.

Tak berakhir disitu, Gus Jamil juga memberikan informasi pada para hadiri terkait Pondok Walisongo yang saat ini sudah berhasil membeli tanah seluas 3000 meter, yang akan dibangun pondok sudah lunas.

Beliau berharap pada para orang tua meskipun anaknya sudah ada yang lulus dari pondok nanti agar tetap didoakan dan dipantau agar tetap menjaga Al Quran.

“Barang siapa yang sibuk dengan al Qur’an dan dzikir dengan Allah, sibuk sampai lupa mau minta apa kepada Allah, Allah sendiri yang akan memberikan hal yang dibutuhkan dan yang terbaik. Yakinlah dengan Al-Qur’an,” pesan Gus Jamil di hadapan ratusan hadirin.

Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan prosesi wisuda hafidzah bil ghaib, bin nadhor dan juga pemberian hadiah kepada para wisudawan terbaik.

Untuk diketahui, acara wisuda al-Qur’an bil ghoib XXI dan bin nadhor XXX ini dimeriahkan dengan Al Banjari El Khanza, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Tahlil dan pembacaan ayat suci Al Qur’an, serta Khotmil Quran oleh 14 wisudawan.

Gelar wisuda ini ditutup dengam penyampaian mauidhoh hasanah oleh Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro. Setelah selesai mauidhoh hasanah acara selanjutnya yakni pemberian cinderamata oleh KH. Amir Jamiluddin kepada santriwati terbaik, dan ditutup dengan doa oleh Bu Nyai Hj. Musyafa’ah Adlan.

Pewarta: Albii