Tebuireng.online— Anniversary ke-29 Tebuireng English And Arabic Club MA Salafiyah Syafi’iyah, atau yang dikenal sebagai MA Khusus Keagamaan (MAKK) pada Jumat (8/11/2024) di laksanakan di lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, mengangkat tema “Jejak Alumni MAKK Mewarnai Dunia dengan Prestasi”.
Acara ini dihadiri Alumni MAKK (MA Khusus Keagamaan), Kepala Sekolah MASS, Guru ELP Empowering Language Program, Tamu undangan, perwakilan dzurriyah, dengan sekitar total peserta yang hadir ±350 orang.
Kepala sekolah MASS mengungkapkan kebanggakannya bisa melahirkan alumni yang sudah sangat mumpuni di bidang bahasa.
“Saya sangat bangga terhadap narsum hari ini, beliau alumni MASS yang sekarang sudah hafal 30 juz dalam 7 bulan, saya sebagai perwakilan seluruh guru-guru juga mengucapkan terimaksih pada panitia yang sudah menyiapkan acaraini dengan begitu tertib,” ungkap Ustadz Muhammad Subchan, S.Pd.
Salah satu panitia mengungkapkan tentang sedikit kesulitan saat izin akan melaksanakan acara, “kalau persiapan karna banyak yang cowok kan panitianya, jadi yang cewek hanya ngurus masalah perizinan gedung YH, dan ada susah izin keluar pondok soalnya bersamaan dengan sambangan,” ujar Eliya Nisa’ul saat diwawancarai.
Baca Juga: Anniversary ke-29, MAKK Tebuireng Undang Alumni Berprestasi
Arina Zandiva yang merupakan panitia dari pondok putri juga mengatakan ada sekitar 70 orang yang datang dari Pondok Putri Tebuireng, “ini bisa jadi pengalaman baru, soalnya biasanya kalo kegiatan kan di sekolah, sekarang di luar jadi harus banyak relasi buat perizinan, terus harus tepat waktu juga dan jaga anak-anak juga,” ungkap siswi kelas12 MAKK itu.
Setelah sesi sambutan acara selanjutnya adalah talkshow yang menghadirkan salah satu alumni dari MAKK tahun 2015, alumni yang melanjutkan studi ke universitas Istanbul Turki. Ia juga sudah menjadi guru tahfidz di Malaysia sampai sekarang.
Dalam talkshownya Hadi Suprantio Rahayu menyampaikan informasi yang menarik kepada seluruh undangan yang hadir, menyampaikan pengalaman dan awal mula ia bisa berangkat kuliah di sana.
“Kenapa saya lebih tertarik ke Turki, karna menurut saya kelebihan Turki dengan negara lain, karna Turki langsung bersandingan dengan perbatasan 2 Benua, dekat dengan Yunani dan Bulgaria, terus ada Cappadocia. Di sana juga pusat kerajaan Romawi, Osmaniah, yang paling enak itu biaya kehidupan yang terjangkau kalau dikatakan persis sama di Indonesia,” ungkapnya saat menyampaikan sesi seminar.
Terakhir ada sesi penampilan dari para siswa-siswi MASS, yakni menampilkan story telling Bahasa Arab, Drama tentang Abu Nawas, dan penampilan menyanyi.
Rahmania salah satu siswi yang ikut menampilkan drama mengaku bahwa drama ini mengajarkan banyak hal yang positif.
“Kalau sama orang lain itu nggak boleh seenak sendiri, soalnya nanti pasti ada balasannya sendiri,” ujarnya.
Ia juga berharap di hari jadi ke-29 ini, MAKK bisa terus mencetak generasi yang berhasil, bisa menciptakan siswa yang lebih berprestasi, “belajar Arab-Inggris dimantepin lagi, dan lebih giat. Kalau saya nanti pingin kuliah di jurusan HI (Hubungan Internasional),” ungkap siswi 10 G MAKK, yang menyebut impian melanjutkan pendidikan tingginya usai dari MAKK.
Pewarta: Albii