Dalam mencari ilmu, kita harus tahu apa syaratnya. (sumber gambar: https://bincangsyariah.com)

Oleh: A.M. Sanin*

أخي لن تنال العلم إلا بستة

سأنبيك عن تفصيلها ببيان

ذكاء وحرص واصطبار وبلغة

وصحبة أستاذ وطول زمان

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

– الإمام الشافعي

Ilmu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan ilmu kita bisa selamat di dunia maupun di akhirat. Namun, bagaimana cara kita untuk memperoleh ilmu tersebut? kita perlu memahaminya lebih baik.

Hal ini telah dijelaskan oleh Imam as-Syafi’i dengan baitnya di atas yang berarti “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara. Aku akan menyebutkan perinciannya: (yaitu) kecerdasan, ambisi, sabar, modal, bimbingan guru, dan waktu yang lama.”

1. ذكاء  (cerdas)

Kecerdasan adalah hal yang lumrah dimiliki oleh manusia. Namun dalam setiap individu memiliki kadar yang bermacam-macam sehingga dalam menuntut ilmu kadang kala ada dari mereka (penuntut ilmu) yang bisa memahami sebuah pengajaran sekali tangkap, di lain sisi kadang kala ada juga dari mereka yang memahami pengajaran dengan berkali-kali mendengarkan. Tetapi dalam memperoleh ilmu tingkat kadar kecerdasan bukanlah hal yang utama namun kecerdasan hanya diharuskan ada tanpa melihat tingkat kadarnya.

2. حرص  (Ambisi)

Berambisi dalam mencari ilmu adalah suatu yang tidak boleh ketinggalan karena mencari ilmu itu bukanlah hal mudah, banyak rintangan yang akan dihadapi seperti malas. “Seorang pelaut tidak akan lahir dari ombak yang tenang,” pun seorang penuntut ilmu akan dihadang berbadai-badai masalah dan kita harus melaluinya dengan semangat dan terus bangkit saat terjatuh. Tanpa itu semua mencari ilmu hanya sebuah perkataan tanpa adanya pelaksanaan apalagi berharap sebuah hasil.

3. اصطبار  (Sabar)

Dalam mencari ilmu kita pun juga harus bersabar, tidak bisa kita merasakan hasil dari menuntut ilmu itu secara langsung karena sejatinya menuntut ilmu ibarat seseorang yang menanam pohon berbuah kita harus dengan sabar merawatnya bertahun-tahun untuk merasakan buahnya, dan kita juga harus bersabar, tidak semua buah dari pohon tersebut terasa enak atau matang, ada yang terlalu matang atau pun dicuri hewan.

4.  بلغة   (Modal)

Modal dalam hal ini bukan hanya sebuah uang, namun modal dalam hal ini adalah sesuai dengan makna asli dari بلغ (sampai). Jadi dalam mencari ilmu kita harus mempunyai sesuatu yang bisa mengantarkan kita menujunya sebagai contoh lainnya adalah buku, alat tulis, dll. Semua hal yang mendukung proses kita mencari ilmu itulah yang harus kita punya.

5. صحبة أستاذ  (Ditemani Guru)

Tentu kita belajar butuh terhadap pengajaran guru, sehingga dalam proses mencari ilmu kita bisa mencapai dengan maksimal. Selain itu dengan diajarkan guru, ilmu kita ada sanad yang bisa dipertanggungjawabkan.

6. طول زمان  (Waktu yang Lama)

Mencari ilmu adalah suatu proses jadi kita tidak bisa dilakukan dengan waktu yang singkat. Mungkin beberapa orang bisa melakukannya dengan waktu yang relatif singkat, namun apakah jiwa kita telah siap dalam keilmuan tersebut. Lamanya kita dalam menuntut ilmu bukan diperhitungkan dari segi waktu namun dari segi kesiapan jiwa kita dalam menerima ilmu. Banyak orang pintar yang kurang bijak dalam keilmuannya.

Keenam hal tersebut adalah yang harus kita miliki saat mencari ilmu dan berharap ilmu tersebut bisa bermanfaat di dunia maupun akhirat.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.

Disarikan dari berbagai sumber.