Tebuireng.online- Sehubungan diselenggarakannya workshop oleh Kemendikbud di Hotel Mercure, Surabaya pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2019 lalu, SMA A. Wahid Hasyim mengirimkan delegasi untuk mengikuti acara tersebut. Satu siswa dan satu siswi, Wildan Ilmi Mubarok dan Rizky Amalia. Dalam workshop Kemendikbud ini berisikan tentang pelatihan pendidikan karakter siswa menuju generasi anti korupsi. Dihadiri kurang lebih 1000 siswa dari berbagai daerah di Jawa Timur, tentu siswa dan siswi yang mengikuti workshop ini dibekali berbagai macam materi, mulai dari pencegahan korupsi, tindak pidana korupsi, peran siswa sebagai pelopor dalam menyebar luaskan sikap anti korupsi dan lain sebagainya.

Setelah acara workshop berakhir, siswa dan siswi yang mengikuti workshop anti korupsi Kemendikbud, Wildan Ilmi dan Rizky Amalia melakukan sosialisasi di SMA A. Wahid Hasyim. Selain sebagai Duta Anti Korupsi, mereka juga melakukan sosialisasi di unit sekolah lain di Teburieng. Salah satunya yakni unit SMP A. Wahid Hasyim, Minggu (01/12/19) kemarin.

Kegiatan sosialiasi yang dimulai pukul 07.10 WIB setelah sholat dhuha ini bertempat di Masjid Ulil Albab. Dihadiri seluruh siswa dan siswi SMP A. Wahid Hasyim dan juga beberapa guru. Dalam sosialiasi ini Ananda Wildan Ilmi Mubarok dan Rizky Amalia Putri membawakan beberapa materi yang telah mereka dapatkan di Workshop Kemendikbud, yakni mulai dari peran generasi milenial terhadap antikorupsi, upaya pencegahan anti korupsi sejak dini, bagaimana memulai menjadi generasi unggul antikorupsi, tindak pidana korupsi, strategi pemberantasan korupsi, dampak korupsi, dan sejarah korupsi.

“Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa menjadi pelopor untuk pemberantasan korupsi. Bagaimana caranya? Yakni pertama dengan membangun integritas dalam diri, yang kedua berasi berkata tidak pada perilaku koruptif, dan yang terakhir mulailah dari hal yang terkecil dan lingkungan yang terkecil untuk antikorupsi,” tutur Ananda Wildan Ilmi, Duta Antikorupsi di SMA A. Wahid Hasyim tersebut.

Salah satu penuturan guru dari SMP A. Wahid Hasyim, Ali Syabana, “Saya sangat berterima kasih, SMA A. Wahid Hasyim yang telah mengadakan sosialiasi disini. Yang pastinya membawa banyak manfaat tentunya,”ucapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Sebetulnya program pemerintah provinsi itu banyak seperti antikorupsi, anti narkoba, yang mana sudah berbudaya dan dibudayakan, untuk hal itu sudah saatnya kita menjadi negara Indonesia menjadi lebih baik karena Indonesia akan menjadi maju. Manfaatnya banyak sekali ya, bahkan di sini manfaat tidak hanya dirasakan oleh siswa sendiri, tetapi juga guru ataupun karyawan dari Lembaga tersebut yang pada saat itu melakukan sosialisasi. Selain di SMA A. Wahid Hasyim, kami akan mensosialisasikan di beberapa unit yang ada naungan yayasan di Tebuireng, seperti unit SMP, Aliyah, SMK. Untuk kesan saya banyak sekali, bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab, memupuk kemandirian siswa untuk dapat melakukan yang terbaik sehingga tidak ada yang namanya korupsi,” tutur Ibu Ni’maturrohmah, Waka Kesiswaan SMA A. Wahid Hasyim saat diwawancara tebuireng.online.

“Tujuan dari sosialiasi ini sendiri agar kita memperkecil angka korupsi yang ada di Indonesia. Untuk manfaatnya sendiri yang saya rasakan, pertama tambah informasi buat kita mulai dari pengertian korupsi, tindak pidana, model-model korupsi di luar negeri ternyata tidak hanya di Indonesia. Ternyata korupsi di luar ngeri lebih besar lagi.  Kesan saya ini luar biasa sekali bagi saya. Untuk acara ini harus diacungi jempol dari banyak pihak mungkin dilihat seperti biasa. Namun kalau kita sudah terbiasa menyampaikan, ini dapat terasa manfaat. Jadi acara dari Dinas Pendidikan Jawa Timur ini bagus sekali dan patut didukung. Kalau bisa lebih banyak diadakan banyak workshop,” tutur Rizky Amalia Putri.

“Kalau menurut saya tujuannya adalah untuk memberantas. Intinya memberantas. Agar untuk generasi selanjutnya agar tidak melakukan korupsi yang sekarang sedang marak di Indonesia. Tidak hanya itu untuk sosialisasinya dapat dilakukan di luar unit Yayasan Hasyim Asy’ari. Initnya manfaatnya sebagai pengalaman, karena kita ini ditunjuk oleh sekolah sebagai delegasi workshop kemendikbud, jadi manfaatnya bukan hanya untuk kita tapi kita menyalurkan bagi siswa lain. Kesan untuk saya untuk kegiatan ini sangat berkesan, karena juga banyak dampaknya bagi perubahan negeri kita. Pantang menyerah,”  tutur Wildan Ilmi Mubarok.

Pewarta: Iryan

Publisher: MSA