Oleh: Rara Zarary*
Tenanglah jiwamu
sebab sebelum fajar, fatihah dan doa penjagaan telah memeluk Tuhan
atas nama engkau, sesiapa yang masih terbayang senyum di benakku
aku mengetuk pintu langit, biar sandiwara mimpi menjadi nyata di malam yang tak bertepi dengan ingatan
Damailah kian di dadamu
sebuah harapan seharian panjang perjalanan kehidupan
jangan risau lagi, jangan mengutuk diri sendiri
sebab doa doa terbaik adalah jalan menuju ridha yang abadi
Sabarlah hatimu
dengan gerimis zikir, detak adalah perjalanan suci menuju pintu-pintu kehidupan lebih baik
Tak ada doa yang buruk, bagi kekasih meski dilanda mabuk
tak ada ingatan yang pahit, bagi kekasih meski ditinggal begitu rumit
sebab kasih dan cinta adalah mereka yang menyusun cerita begitu romantis dan tulus di mulai sejak matahari belum dilihat mata, waktu ke waktu tak mengenal angka yang berdenting di dinding rumahku.
*Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep Madura Jawa Timur.