kpktebuireng.online- Sejumlah tokoh dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dan para kiai di Jawa Timur mengadakan diskusi antikorupsi di Gedung KH Yusuf Hasyim lantai 3, Pondok Pesantren Tebuireng, Ahad, (29/03/15).

 Mereka yang hadir antara lain, Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi, Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto, sastrawan Zawawi Imron, serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga Wakil Ketua Tim 9 bentukan Presiden Jokowi, Jimly Asshiddiqie.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Kiai Salahuddin Wahid dalam sambutannya menjalaskan bahwa KPK adalah lembaga kuat yang diharapkan masyarakat untuk memberantas korupsi di Indonesia tapi kemudian KPK masih mendapat gangguan sehingga proses pemberantasan korupsi belum bisa maksimal.

Wakil ketua KPK nonaktif, Bambang Widjajanto kemudian menjelaskan beberapa hal yang lolos dari perhatian masyarakat, di antaranya perampokan kekayaan negara yang tidak hanya terjadi di wilayah darat tetapi juga di wilayah laut. “Kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian dan perampasan kekayaan di wilayah laut tidak kalah besar ketimbang kerugian yang terjadi di darat,” terangnya.

Adanya visi pembentukan poros maritim oleh pemerintah, Bambang merasa harus didukung sepenuhnya oleh setiap elemen masyarakat, baik dengan cara mengawasi kapal-kapal asing yang mencuri ikan atau mengawasi sistem tata kelola kelautan dan batas wilayah negara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mengenai KPK, Johan Budi mengaku, lembaga KPK sampai sekarang bisa tetap solid dalam menangani kasus-kasus korupsi yang terjadi di negeri ini berkat peran serta dukungan masyarakat dan publik kepada KPK.

Sebelum jalsah pertama usai, Jimly Asshiddiqie memberi penjelasan dan pengarahan bagaimana posisi pesantren dalam mengawal kedaulatan dan keutuhan negara.

“Pesantren sebagai lembaga yang  perannya besar dalam membangun bangsa ini, harus  tatap berjuang menguatkan lembaga-lembaga pemerintahan baik itu KPK, Polri, dan badan-badan penegak hukum lainnya.” Ujarnya mengakhiri jalsah pertama.(Zen)