Yerry Pattinasarany, narasumber dalam acara Pelatihan Anti Narkoba di Pesantren Tebuireng pada Kamis malam (26/04/2018). Dalam kesempatan itu, lelaki yang merupakan anak dari salah satu pesepakbola kenamaan Indonesia, Ronny Pattinasarany itu memaparkan hal-hal yang memicu seseorang untuk menggunakan narkoba.

Tebuireng.online— Pada tahun-tahun terakhir, tak lagi aneh jika mendengar banyaknya kematian akibat narkoba. Pada masa saat ini, narkoba bukan hanya sebagai penyakit,  tetapi merupakan bencana. Maka dari itu, diperlukan keikutsertaan masyarakat, termasuk juga lembaga pendidikan agama seperti pesantren, dalam penaggulangannya.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Yerry Pattinasarany, narasumber dalam acara Pelatihan Anti Narkoba di Pesantren Tebuireng pada Kamis malam (26/04/2018). Dalam kesempatan itu, lelaki yang merupakan anak dari salah satu pesepakbola kenamaan Indonesia, Ronny Pattinasarany itu memaparkan hal-hal yang memicu seseorang untuk menggunakan narkoba.

“Penyebab paling utama dari pemakaian narkoba adalah penasaran. Penasarannya gak masalah, coba-cobanya yang jangan!,” tutur pria yang juga mantan pengguna narkoba itu. “Penasaran rasanya jatuh dari lantai sepuluh gak masalah, tapi ya jangan dicoba,” tambahnya.

Selain itu, Pria pendiri Ronny Pattiasarany Foundation itu juga berbagi cerita mengenai pengalamannya 17 tahun lalu ketika masih berada dalam jeratan narkoba. “Mungkin saya sekarang bisa ketawa, tapi 17 tahun yang lalu, ketika saya masih berada dalam lingkaran setan itu, saya nangis tiap hari. Saya nangis ingin keluar dari jeratan itu,” ceritanya.

Ia mengisahkan ketika melawan afek dari narkoba yang dikomsumsinya, ia sampai terlihat seperti orang gila yang hidup tidak normal. “Dulu pernah waktu saya pulang, ibu saya nangis. Katanya saya ngobrol sama pintu, sama kursi, sama gorden,” katanya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurutnya, yang membuat masyarakat Indonesia banyak yang mengonsumsi narkoba, yaitu karena semakin kurangnya kepedulian terhadap sesama. “Dr. Aisyah Dahlan pernah mengatakan, ‘rasa ketika menggunakan narkoba itu seperti ketika kita mendapat pelukan dan kasih sayang dari orang tua,’” ujarnya mengutip.

Setelah pengarah dari Yerry, selanjutnya acara diserahkan kepada Ustad Iskandar. Kepala pondok putra Pesantren Tebuireng itu membuka satu sesi pertanyaan dari peserta, sebelum menutup acara yang dihadiri oleh perwakilan santri putra-putri pondok pesantren Tebuireng itu.


Pewarta:            Aji

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin