Pengurus Inti Pembina Pondok Putri Pesantren Tebuireng berbagi materi tentang problema pembina pada kader pembina yang sedang menjalani diklat di Balai Diklat Tebuireng.

Tebuireng.online– Pengurus Inti Pembina Pondok Putri hadiri Balai Diklat Kader Pesantren Tebuireng, di Jombok Jombang pada Sabtu (1/4/2023). Maksud kehadiran tersebut untuk mengisi materi tentang Problematika Pembina kepada 30 siswa diklat. Materi diawali dengan penyampaian Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Pembina. Di dalamnya terdapat pasal-pasal, tugas sesuai bidang, serta kewajiban dan larangan. 

Materi disampaikan secara bergiliran oleh Pengurus Inti; ustadzah Fitria Maulidia sebagai Koordinator Pembina, ustadzah Rafiqatul Anisah sebagai Sekretaris, ustadzah Dewi Nurul Izzah Bendahara I, dan ustadzah Atiqatul Qudsiayah Bendahara II. 

“Pembina itu luar biasa, ada kalanya berperan sebagai kakak, sahabat, ibu, bahkan ayah sekalipun,” ungkap ustadzah Anis di awal penyampaian Tupoksi. 

Sebelum berlanjut pada materi tentang problematika pembina, terlebih dahulu Koordinator Pembina, ustadzah Fitria Maulidia menyampaikan selayang pandang Pondok Putri Pesantren Tebuireng dengan singkat dan jelas. 

Kemudian ustadzah Fitria sapaan akrabnya menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan  problematika pembina yang mana terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan internal dan eksternal.  

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Terakhir diisi dengan tugas membuat visi-misi, tujuan, serta hambatan sebagai gambaran ketika menjadi pembina nanti. Dari 30 siswa diklat dibagi menjadi 5 kelompok untuk kemudian dipresentasikan.

Di akhir materi setelah presentasi masing-masing kelompok, ustadzah Fitria menegaskan sebagai seorang pembina diharapkan mampu menghilangkan mindset bahwa membina dan mengurus santri itu susah, kejam, dan lingkungan yang tidak relevan. 

Selain itu, Koordinator Pembina juga menyampaikan bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah clue atau gambaran sebagai pembina untuk kemudian bisa disimpan, terus belajar, dan mengembangkannya. 

“Selamat belajar dan berproses, setiap kita pasti akan menjadi pembina.” Pungkasnya. 

Pewarta: Rafiqatul Anisah