Tebuireng.online- Universitas Hasyim Asy’ari menggelar dialog internasional pada Rabu lalu (01/01/20) di ruang rapat rektorat, Unhasy. Dialog tersebut bekerjasama dengan Islamiyah Foundation mengangkat tema, “Academic Forum Between Unhasy and Islamiyah Foundation: The Growth of Europe and Asia” bersama narasumber perwakilan Islamiyah Foundation, Shaykh Mahmud dan Dr.H. Mif Rohim, M.A, Wakil Rektor III Unhasy.
Dialog Internasional tersebut adalah hasil kerjasama yang sudah berlangsung antara Unhasy dan Islamiyah Foundation dan merupakan kegiatan yang diadakan untuk saling sharing dan bernegoisasi terkait isu-isu keislaman. Unhasy dan Islamiyah Foundation saling bertukar pikiran mengenai pertumbuhan Islam yang berada di benua Eropa khususnya London, United Kingdom (U.K.) dan Asia. Mengawali dialog tersebut, Wakil Rektor III Dr.H. Mif Rohim, M.A memperkenalkan Unhasy yang merupakan salah satu inspirasi universitas religius yang terdapat di Indonesia. Unhasy menggunakan konsep Islamic berkiblat NU yang mengutamakan Ahlussunah Waljamaah, namun tidak radikal.
Sheykh Mahmud yang hadir sebagai perwakilan dari Shaykh Muhammad Asghar menyatakan beberapa misinya dalam mengunjungi beberapa negara sebagai ekspedisi keislaman yang harus disebarkan untuk menghadapi isu-isu umat muslim yang mulai rusak seperti isu pembantaian yang terdapat di London.
“Perjalanan yang kami lalui adalah perjalanan dengan mengutamakan love, care, and harmony, dengan menggelar acara-acara sosial yang dihadiri muslim dan nonmuslim di berbagai tempat untuk mengeliminasi anggapan radikal yang telah menyebar sebagai wajah umat Islam di Eropa. Dengan demikian, kami berusaha menanamkan kesan baru terhadap masyarakat Eropa bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan mengutamakan perdamaian,” kata Shaykh Mahmud.
Shaykh Madmud juga menambahkan bahwa mereka telah banyak membantu para mualaf untuk mengenal lebih dalam bagaimana menjalani kehidupan seorang muslim di negara Eropa. Pesatnya pertumbuhan Islam yang terdapat di U.K. dari 2 juta hingga menjadi 60 juta umat muslim menghasilkan tanggapan pemerintah dengan menetapkan peraturan dalam perlindungan umat muslim di negara tersebut.
Dialog internasional tersebut diharapkan dapat menjadi suatu solusi perdamaian, dengan menjalin hubungan silaturahmi antar umat muslim dan nonmuslim yang terdapat di seluruh dunia.
Pewarta: Fitri/Robiah
Publisher: MSA