Sumber foto: www.google.com

Oleh: Nur Indah Naailatur Rohman*

Di sana, ibu kota kita Jakarta

Air menggenang tenang, sedang masyarakat resah dan gelisah

Genangan air cokelat menguasai cerita ibu kota, derita rakyat dan duka semesta

Tiada yang abadi memang, harta benda lenyap seketika

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kita belum lah mengerti akibat apa

Sebab hujan yang tak reda, hutan yang tak lagi ada, atau telah menjadi kehendak pesan semesta.

Jakarta yang megah dengan bangunan kokoh nan mewah, kini terlukis lain.

Tenda-tenda didirikan, tua muda menjadi penghuni entah sampai kapan.

Seperti sudah bisa,

Warga setiap kali musim hujan harus berhati hati, waspada.

Banjir serupa tradisi yang kerapkali datang setiap musim hujan datang lagi.

Oh Tuhan, Lindungi lah ibu kota

Selamatkan kami semua

Bila ini salah, semoga Kau beri kesempatan kami memperbaiki semua.

Ibu Kota kita, Jakarta

Sedang bersedih dan berduka.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.