CEO Bukalapak.com, Ahmad Zaky, saat memberikan motivasi kewirausahaan pada para wisudawan Unhasy, Ahad (05/11/17). (Foto: Masnun)

Tebuireng.online- CEO Bukalapak.com Ahmad Zaky berkesempatan memberikan motiviasi tentang kewirausahaan pada acara Wisuda Sarjana dan Magister Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Ahad (05/11/2017).

Dalam penyampaiannya, Ia mengingatkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, namun wisuda adalah awal dari dunia sesungguhnya.

“Selamat telah lulus dari Unhasy. Ini hanya awalan bukan sesuatu yang finish, di luar sana menanti banyak tantangan dan hambatan yang teman-teman bisa hadapi,” ujarnya.

Menurutnya dalam dunia kewirausahaan tidak ada yang tidak mungkin, selagi ada kesempatan sekecil apapun itu bisa dimanfaatkan. Ia juga memberikan tips agar menjadi pengusaha sukses.

“Pertama setelah lulus kuliah, kalau bisa jangan mencari tentangan yang sedikit. Cari yang tantangannya banyak, seperti ketika saya membuka bukalapak,” terangnya di hadapan ratusan wisudawan Unhasy Tebuireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pada awalnya, terangnya lebih lanjut diawali pada tahun 2010 Ia mempunyai niatan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. “Kita punya niat pada awal tahun 2010. Bisa nggak sih anak muda menciptakan pekerjaan?” imbuhnya dengan nada tanya.

“Saya pasang iklan di mana-mana, di Kompas di koran manapun tidak ada yang apply. Alhamdulillah 3 bulan akhirnya ada yang apply namun tiba-tiba ilang, ada lagi yang masuk ambil uang perusahaan. Tantangannya banyak sekali, tapi saya senang mengambil jalur kewirausahaan. Saat ini terdapat 1000 karyawan dan isinya 2 juta pedagang,” imbuhnya.

Perubahan zaman sekarang, perubahannya cepat sekali, lanjutnya bahwa dengan hanya modal smartphone, tukang ojek yang dulu tidak pakai smartphone sekarang pakai smartphone (Gojek).

“Zaman digital membuka kesempatan bagi generasi muda. Saya membayangkan tidak mungkin lah orang kampung menjadi pengusaha nasional. Biasanya pengusaha itu pejabat konglomerat. Namun, kesempatan itu lewat teknologi,” ungkapnya.

Selanjutnya, harus berani mengambil jalur yang susah. “Jalur susah payah biasanya tidak ada uangnya. Kalau teman-teman memilih jalur yang susah insyaallah uangnya mengikuti. Kalau kita memberikan yang terbaik, kita berbuat yang baik-baik, kita akan memberikan rewardnya. Alhamdulillah sekarang bukalapak menjadi besar dan sekarang menjadi rebutan. Tujuan saya adalah bukan uang. Tujuan bukalapak adalah memajukan UKM Indonesia dan insyaallah lancar terus,” tambahnya.

Terakhir adalah melakukan secara kontinu hal yang disenangi, “Kesenangan dan fokus. Kalau kita senang sama satu bidang, tekuni dan fokus. Itu akan luar biasa hasilnya.” Tandasnya.


Pewarta: Rif’atuz Zuhro

Editor/Publisher: Rara Zarary