Cak Nun dan Gus Sholah dalam acara Ngaji Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di PT Petrokimia Gresik pada Jumat (22/12/2017). (Sumber foto: caknun.com)

Tebuireng.online– Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid menjelaskan keutamaan bersyukur dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut kiai yang akrab disapa Gus Sholah ini, bersyukur merupakan wujud berterima kasih hamba kepada Tuhannya.

“Kita selalu bersyukur, itu memang harus kita lakukan. Bersyukur itu bisa lafadhkan dengan kata alhamdulillah sambil di hati kita juga timbul rasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT,” terang Gus Sholah ketika menyampaikan tausiyah bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng, Jumat (22/12/2017) di PT Petrokimia Gresik.

Tapi, kalau melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, jelas Gus Sholah, kemudian membaca alhamdulillah, itu hanya ngomong saja. “Misalkan kita, nyolong (red, mencuri) lalu bilang alhamdulillah. Hal itu tidak nyambung antara hal yang kita lakukan dengan yang kita ucapkan,” imbuh salah satu tokoh NU itu.

Kepada para karyawan PT Petrokimia Gresik, Gus Sholah menjelaskan bahwa keutamaan bersyukur sendiri, juga sudah banyak disinggung di dalam Al Quran, salah satunya Surat Ibrahim ayat 7 yang memiliki arti, “Barangsiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih”.

Gus Sholah berharap agar karyawan PT Petrokimia Gresik bersyukur, karena tidak semua orang bisa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. “Sebagai karyawan. Itu juga harus disyukuri, yang tidak punya pekerjaan di Indonesia itu banyak sekali, yang di-PHK juga banyak sekali, karena perusahaan tentu mengalami naik-turun,” terang kiai yang sering disebut Kiai Arsitek Pesantren ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Lanjut Gus Sholah, dunia usaha itu memang mengalami ketidakpastian, yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri, baik karena pengaruh dari luar negeri maupun masalah-masalah lainnya yang mempengaruhi kinerja dari perusahaan.

“Ada 20-an perusahaan BUMN yang merugi termasuk yang besar-besar, yang saya tahu salah satunya Garuda Indonesia yang sudah 2-3 tahun ini merugi. Bahkan saya tahu ada perusahaan BUMN yang tutup, seperti Merpati yang sudah beberapa tahun ini tutup. Itu tentunya tergantung pada kinerja, baik kinerja karyawan, kinerja manajer, para kepala devisi, dan terutama para direksi,” sahut adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Menurut Gus Sholah seperti halnya pelajar dan mahasiswa yang mencari ilmu, karyawan  juga harus niat bekerja mencari rizki hanya karena ibadah kepada Allah SWT. “Kita bekerja harus diniati untuk ikhtiar menghidupi keluarga. Itu merupakan ibadah. Kita diberikan tanggung jawab untuk membesarkan putra-putri kita, tentu membutuhkan dana yang bisa diperoleh dengan cara bekerja dengan macam-macam,” tandasnya.


Pewarta:            Rif’atuz Zuhro

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin