tebuireng.online– “Setiap tetes darah anda, berharga bagi sesama” itulah jargon kegiatan donor darah kedua yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang. Kegiatan yang terpusat di ruang 1.02 Kampus B kampus tersebut diadakan empat bulan sekali oleh Fakultas Ekonomi.
Donor darah yang merupakan hasil kerjasama BEM FE Unhasy dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jombang, panitia diperuntukkan bagi semua kalangan baik dari mahasiswa, santri, maupun masyarakat sekitar. Agenda sosial ini merupakan salah satu program kerja Divisi Hubungan Masyarakat BEM FE yang sangat didukung sepenuhnya oleh kampus, dosen serta mahasiswa.
Tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi oleh calon pendonor secara medis, meliputi tensi darah, golongan darah, hemoglobin yang normal, berat badan yang ideal, makan yang cukup, dan tidak dalam keadaan haid.
Sayangnya, tahun ini, antusias masyarakat dalam mendonorkan darah mereka dalam even ini sangat menurun drastis. Hal itu dibuktikan dengan kantong yang habis jauh dari angka yang tersedia. Dari 70 kantong darah yang telah tersedia hanya 52 kantong darah yang terpenuhi.
“Penurunan jumlah peserta donor hari ini tidak semua kantong darah terpenuhi. Perbedaannya donor darah tahun lalu dengan sekarang ini terletak pada waktu dan lingkungannya. Tahun lalu kuotanya terbatas, calon pendonor banyak yang sehat tetapi tidak memenuhi kriteria pendonor. Sedangkan tahun ini kuota banyak akan tetapi calon pendonor banyak tidak memenuhi kriteria,” ujar Agus Siswoyo, Ketua BEM FE.
Ia berharap tahun depan, panitia bisa mempersiapkan lebih matang lagi dengan dengan beberapa agenda dan atribut yang menarik, seperti menyiapkan banner, even tambahan, atau talk show untuk menambah ketertarikan masyarakat dan mahasiswa untuk mendonorkan darah mereka.
“Saya sudah donor lima kali, senang bisa donor darah hari ini dari pada tahun kemarin, soalnya tahun kemarin kuota terbatas tidak bisa donor. Untuk donor sekarang ini lebih memuaskan karena bisa membantu orang-orang diluar sana yang lebih membutuhkan,” terang Oktofani Hadi Wijaya, mahasiswa prodi Ekonomi Islam usai mendonorkan darahnya.
Kondisi dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan calon pendonor apalagi musim penghujan dimana keadaan seperti ini tubuh kurang stabil dan akan berpengaruh terhadap darah yang dihasilkan. (anis/rara/abror)