tebuireng.online- Sekolah Menulis Jilid III telah berjalan 8 kali pertemuan  (dua bulan),  sekolah yang dipelopori oleh Tebuireng Media Group ini  akan diselenggarakan hingga 12 kali pertemuan dan dilaksanakan setiap hari Jumat di setiap minggunya. Dalam pertemuan  Jumat ini (15/05/15) menghadirkan penyair yang tak asing lagi dalam kancah perpuisian nasional, Binhad Nurrohmat.

Puisi adalah materi yang coba dipaparkan penyair keturunan Mongol tersebut. Setelah pertemuan awal disampaikan tentang serba-serbi puisi. Puisi itu apa, kenapa bisa disebut puisi, apa syaratnya tulisan itu disebut puisi dan seterusnya.

“Jika kalian ingin pintar membuat puisi syaratnya cuma satu, yaitu menjadi pembaca puisi yang baik. Sama halnya ketika kalian ingin menjadi penulis yang hebat maka wajib hukumnya menjadi pembaca yang baik dan penyair itu nggak cuma baca tulisan tapi kehidupan.” Ujar penulis kumpulan puisi Kwatrin Ringin Contong ini.

“Kata-kata diibaratkan seperti sebuah sihir yang mampu mempengaruhi pikiran seseorang. Seperti puisi, dengan keindahan kata dan irama serta rima yang indah mampu mempengaruhi pikiran dan hati manusia. Bahkan al-Quran pun juga mengandung unsur puisi dan yang paling penting tentu makna yang terkandung dalam puisi itu sendiri.”, tambahnya

Para peserta tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Mas Binhad. Bahkan mereka tampak tersihir ketika pemateri mendeklamasikan puisi. Pernyataan bahwa kata-kata adalah sihir adalah nyata adanya. Terbukti para peserta tersihir kagum ketika kata demi kata dikeluarkan dari bibir penyair berambut gondrong itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Semua pembelajaran tentang menulis diharapkan mampu melahirkan penulis muda nan handal dari kalangan pesantren. Sudah menjadi rahasia umum bahwa atmosfer literasi di zaman sekarang terlebih di dunia pesantren sangat lemah. Padahal menulis menjadi salah satu milestone perubahan dunia. (MSP/Aldo)