Suasana bedah buku di perpustakaan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jumat (26/07)

Tebuireng.online- Buku berjudul “Intisari Fiqh Haid” yang merupakan buku besutan Purna Madrasah Muallimin Tebuireng angkatan ke-6 telah dibedah pada Jumat (26/07/2019), di Perpustakaan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

Seluruh peserta yang terdiri dari mahasantri putri Mahad Aly Hasyim Asyari tersebut sangat antusias mengikuti bedah buku ini. Acara dikemas sangat menarik oleh Dimas Setyawan sebagai moderator. Achmad Siddiqur Rozaq dan Syu’bah Nuri, pembicara yang merupakan penulis dari buku ini pun memberikan pemaparan yang memuaskan bagi para peserta bedah buku. Keduanya memberikan pemaparan tentang fiqih haid yang telah lama menjadi masalah bagi kaum wanita.

Memaparkan tujuan penulisan buku ini, Dimas mengatakan bahwa sekarang ini sangat diperlukan buku-buku mengenai fikih wanita semacam buku “Intisari Fiqih Haid” ini. “Sekarang ini kita ini perlu dengan pengembangan-pengembangan dari kitab-kitab para ulama,” jelasnya.

“Kami juga meyakini bahwa dalam kitab para ulama dulu itu sangat sedikit sekali yang membahas mengenai permasalahan wanita secara terperinci. Hampir semuanya membahas adalah permasalan pria. Padahal wanita punya peran yang sangat penting dalam kehidupan pria,” tutur pria yang juga merupakan penulis dari buku “Intisari Fiqih Haid” tersebut.

Menurut Rozaq, buku yang merupakan agenda wajib bagi kelas 6 Madrasah Muallimin itu tidak semata-mata digarap untuk memenuhi kewajiban tersebut. Lebih dari itu, buku ini juga ditujukan untuk membantu mempermudah memahami problematika kaum wanita, khususnya bagi muslimah. Serta agar menjadi tambahan khazanah keilmuan bagi kaum pria.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia juga menuturkan sebab dari dipilihnya teman fiqih haid untuk buku yang launching pada 1 Mei lalu itu. “Pada saat itu di Muallimin sendiri baru pertama kali menerapkan kurikulum fikih wanita, dan buku yang digunakan pada saat itu ialah buku karya santri Pondok Pesantren Al-Falah Ploso. Di saat itulah kami berfikir bagaimana caranya membuat karya sendiri tentang fiqih haid. Di samping itu juga karena melihat menurunnya kefahaman kaum wanita terhadal ilmu ini. Hingga pada akhirnya, kami membuat risalah kecil ini dengan design yang sederhana,” tuturnya.

Melalui pemaparan yang disampaikan oleh para pemateri, para peserta merasa sangat puas dengan acara tersebut. Paparan dari para pemateri mampu memberikan jawaban atas banyak permasalahan wanita.

Pada penghujung acara terdapat sesi tanya jawab untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak para peserta bedah buku. Namun, bedanya dengan acara-acara sejenis, pemateri memberikan hadiah berupa buku kepada tiap penanya yang sangat antusias.


Pewarta: Aji

Publisher: MSA