Dyssa Chrysilla Cathlin merupakan seniman muda yang baru saja merilis buku perdananya yang berjudul “Meluruhkan Pilu”. Buku yang ditulis oleh Dysaa merupakan buku genre romance dengan setiap kalimatnya sangat mewakili perasaan pembaca buku tersebut. Dysaa adalah sosok gadis yang senang meluksi sebagai benuk terapi yang membantunya mengatasi berbagai perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Pada cover bukunya, terdapat gambar kupu-kupu dan bahkan Dysaa sering menggunakan simbol kupu-kupu untuk melambangkan transformasi. Ini merefleksikan perubahan dari masa sulit menuju pertumbuhan dan kebahagiaan. Proses ini memang tidak mudah, tetapi seorang Dysaa menyakini bahwa seni bisa menjadi alat yang menjadikan dirinya kuat untuk mengatasi kegelapan dan menemukan cahaya di baliknya.
“Aku rasa kehidupan memang seperti itu, aku tak bisa menahan siapa pun untuk tetap berada di sisiku, sekalipun orang itu tahu bahwa dia satu satunya yang ku miliki.”
Kutipan tersebut memiliki pesan tersirat yang menggambarkan bahwa di dunia ini tempat people come and go (tempatnya manusia datang dan pergi). Sebagai manusia kita tidak bisa memaksa manusia lain untuk tetap tinggal dan utuh bersama kita meski dia tahu bahwa dia satu-satunya yang kita miliki. Entah itu pasangan, keluarga, atau siapa pun. Kalau waktunya pergi pasti mereka akan pergi. Entah untuk kembali atau tidak, siapa pun tidak ada yang tahu bagaimana takdir berkata.
Begitulah hakikatnya manusia, berubah dan pergi tanpa aba-aba, entah menjadi lebih baik atau bahkanlebih kejam dari sebelumnya. Merelakan merupakan salah satu cara untuk meninggalkan seseorang yang kita cintai, meski tak semua rela bisa, kita lakukan dengan lapang dada. Mau tidak mau, semua yang memang bukan memilik kita akan pergi dengan sendirinya tanpa kita sadari.
Menurut saya, penulis sedang merasakan jatuh cinta sendirian dan tidak ada feedback balik dari pasangan, seperti ungkapan ini:
ومن البلية أن تحب ولا يحبك من تحبه
“Bagian dari bencana itu ketika engkau mencintai, sementara orang yang kau cintai tidak mencintaimu” Diwan al-Imam as-Syafi’i.
Kalimat ini benar-benar menggambarkan bahwa jangan jatuh cinta duluan, karena itu sangat menyakitkan bahkan menjadi masalah terbesar jika tidak berbanding lurus dengan balasan cinta yang sama. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa pun karena dari setiap lembarnya memberikan pancaran-pancaran hidup dari sajak-sajak yang sudah penulis kemas sebagai buku yang mudah dipahami, tentang cinta, keluarga, bahkan hidup yang sulit untuk terus bangkit.
Judul : Meluruhkan Pilu
Penulis : Dyssa Chrysilla Cathlin
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun terbit: Juli 2024 (cetakan pertama )
Tebal : 164 halaman
Isbn : 978- 602-208-374-0
Peresensi : Wan Nurlaila Putri