BEM Unhasy adakan buka puasa dan doa bersama sebagai upaya merealisasikan salah satu program kerja Divisi Kementerian Agama, yaitu kajian tentang gerakan anti radikalisme, di kampus B Unhasy bersama dosen dan para mahasiswa. (Foto: Lua)

Tebuireng.online- Dalam rangka merealisasikan salah satu program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (BEM-U), Divisi Menteri Keagamaan melangsungkan acara buka puasa dan doa bersama yang membahas tentang ‘Kajian Gerakan Anti Radikalisme’. Acara tersebut digelar pada Rabu (23/05/18)  di lobi kampus B Unhasy, yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa.

Acara ini diadakan sebagai upaya menjawab apakah bom teroris yang marak terjadi saat ini termasuk salah satu tindakan radikal atau bukan. Pada saat yang bersamaan, doa bersama ini juga mengundang Kiai Agus Maulana CH, sebagai pembicara pada bagian kajian religi.

“Ya, ini seperti sosialisasi tentang radikalisme dari pihak keamanan negara, yang mungkin nanti dari kajian ruhani tersebut linier dengan arti menggerakkan pengamat-pengamat bahwa Islam itu tidak selalu tentang radikalisme,” tegas Koordinator Menteri Agama BEM-U Unhasy, Yusuf Yusian.

Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan acara tersebut sekitar satu minggu, sebab pelantikan BEM-U Unhasy baru dilaksanakan kemarin sekitar tanggal 12-14 Mei 2018, kemudian pada tanggal 15 Mei 2018 anggota BEM-U mulai membentuk program kerja, dan baru pada tanggal 17-18 panitia penyelenggara mulai membuat planning acara buka bersama.

Acara tersebut dinilai cukup sukses meski Kapolres Jombang, sebagai undangan yang sangat diharapkan ternyata tidak bisa menghadiri acara tersebut karna alasan tertentu, yang akhirnya bagian kajian tersebut diganti oleh salah satu dosen Unhasy, Bapak Mahmud Fauzi LC.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Jika melihat dari pihak penyelenggara ini terbilang sukses, hanya saja dari pihak narasumber kami anggap kurang sukses. Sebab Kapolres Jombang tidak bisa menghadiri acara karna alasan tertentu,” tutur Yusuf Yusian.

BEM-U berharap dengan acara ini pikiran dan wawasan mahasiswa lebih terbuka luas tentang pemahaman gerakan anti radikalisme, sehingga mahasiswa bisa mengetahui tentang  ajaran-ajaran Islam yang seharusnya tidak boleh melenceng dari fitrahnya.


Pewarta: Luluatul Mabruroh

Editor/Publisher: Rara Zarary