ilustrasi-israf-bagi-wanita
ilustrasi israf berbelanja bagi wanita

Perempuan, dalam bahasa Arab disebut al-mar’ah, jamaknya an-nisa sama dengan wanita, perempuan atau putri dewasa yaitu lawan jenis pria. Kata an-nisa berarti gender perempuan, sepadan dengan kata Arab ar-rijal yang berarti gender laki-laki. Padanannya dalam bahasa Inggris adalah women lawan dari kata men.

Sebagai seorang perempuan, di antara kesukaan yang paling menonjol ialah memakai pakaian yang indah agar terlihat cantik dan mempesona. Ini adalah tabiat para perempuan, yang sejatinya telah diatur oleh Islam agar keindahan dan keelokan saat berpakaian tidak melanggar aturan dan syariat Islam. Dalam realitanya, masih banyak dari kaum hawa berpakaian berlebih-lebihan baik dalam membelinya maupun mengoleksinya.

Dalam salah satu kitab syarah riyadus sholihin disebutkan, di antara perbuatan yang masuk kategori israf (berlebih-lebihan) adalah mengoleksi pakaian tanpa kebutuhan dan mendesak kebanyakan wanita zaman ini, saat muncul model pakaian yang baru, mereka bergegas untuk ikut membeli dan mengoleksi alasanya mengkuti trand baru di sosmed, sampai lemarinya penuh dengan berbagai jenis pakaian tanpa ada kebutuhan.

Sebagai perempuan, seharusnya bisa bijak dalam membeli suatu hal kebutuhan dalam hidupnya, sekiranya tidak benar-benar dibutuhkan jangan membeli berbagai baju yang sebenarnya belum dibutuhkan saat itu juga. Oleh karna itu, mohonlah hidayah kepada Allah karena telah menghambur-hamburkan uang dengan sesuatu yang sia-sia dan berlebih-lebihan. Karena makna kata israf dalam berbagai bentuk secara garis besar maknanya melampaui batas atau berlebih-lebihan.

Ini sebuah peringatan berharga bagi para perempuan muslimah untuk berpakaian secara bijaksana dan tidak terlalu fomo dengan trandtrand yang viral. Maka berpakaianlah secara wajar dan jauhilah sikap boros, meskipun sebenarnya dia seorang yang sangat kaya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Allah Swt berfirman:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Rabbnya” (Q.S. al- Isra’ ayat 27)

Seorang wanita hendaklah memiliki karakter dan prinsip islami dalam perkara berpakaian. Tak berlebih-lebihan dan kikir dalam berbelanja, sehingga keadaannya mengenaskan padahal ia telah diberi kenikmatan oleh Allah.

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(Q.S. al-Furqan ayat 67)

Maka demikian mulianya akhlak para perempuan muslimah yang seharusnya menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan. Sebagaimana kaum mukminah para sahabiyah yang sangat sederhana dalam urusan duniawi.

Dengan demikian mereka tetap menjadi muslimah yang istimewa dalam puncak ketakwaan kepada Allah azza wa jalla. Hiasan iman dan amal sholihah yang membuat para mukminah terlihat mempesona. Karakter indah inilah yang seharusnya diikuti para perempuan zaman ini. Bukan para perempuan yang mudah terpengaruh gaya hidup wanita-wanita non muslim yang begitu menomorsatukan penampilan  dan kegelamoran dalam berpakaian.

Dan pelajaran berharga lainnya bahwa wanita harus memiliki kepekaan kepada saudarinya. Seperti memperhatikan kebutuhan dalam berpakaian sehingga ia membantunya ketika mereka benar- benar membutuhkan penutup auratnya. Sungguh mengesankan nasehat rasulillah yang menyuruh para peremuan di zamanya untuk meminjamkan kerudung atau pakaian untuk menghadiri shalat ‘id.

Selain itu, israf juga bertentangan dengan akhlak Islam yang memerintahkan untuk zuhud dan memandang orang yang di bawahnya dalam level keduniaan agar hati bisa tawadhu’ dan bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Saatnya muslimah lebih fokus dalam beramal untuk akhirat dan mengambil dunia sesuai kadar kebutuhan untuk menegakkan ibadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Wallahu a’lam.

Baca Juga: Sikap Berlebihan Bisa Mematikan Akal Sehat Manusia


Ditulis oleh Wan Nur, mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari