Dilansir dari halodoc, fear of missing out (fomo) merupakan fenomena psikologi yang semakin marak di kehidupan serba modern seperti sekarang ini. Kondisi ini menggambarkan ketakukan melewatkan momen, pengalaman, atau aktivitas yang sedang terjadi atau populer di lingkungannya.
Pada umumnya, fomo sangat rentan menimpa kalangan anak muda, tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang lebih tua pun mengalaminya. Sayangnya fenomena fomo ini sering kali menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang.
Fomo tidak hanya sebatas pada kehidupan sosial secara langsung, tetapi juga dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hobi. Tahukah bahwa penelitian yang dilakukan di Singapura dan di Amerika Serikat, 72% responden mengalami fomo melalui penggunaan media sosial (Farida, Warni and Arya, 2021)
Kenali Gejala Fomo
Agar terhindar dari gangguan psikologis ini, alangkah baiknya kita mengenal gejala-gejalanya agar mampu menghindari. Berikut ulasannya!
- Tidak Bisa Melepaskan Diri dari Gadget
Seseorang yang mengalami fomo biasanya cendrung tenggelam ke dalam dunia media sosial, dengan harapan menemukan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan saat ini. Mereka akan selalu merasa takut untuk melewatkan momen yang sedang populer atau kejadian sosial yang dianggap penting. “Scrolling” merupakan aktivitas tanpa henti dalam melihat platfrom di media sosial yang menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kecemasan. Aktivitas ini bahkan membuat sesorang bisa lupa waktu dalam menjalani kehidupannya.
- Takut Dikucilkan
Fomo juga sering dipicu oleh rasa takut ditolak dan dikucilkan dari kelompok sosial. Itu mengapa, mereka yang mengalaminya merasa perlu untuk selalu up to date tentang berita yang ada agar meraka bisa diterima oleh suatu kelompok pertemanan.
- Merasa Tidak Puas
Meskipun terlibat dalam berbagai kegiatan, pengidap fomo ini sering merasa tidak pernah puas. Mereka selalu mencari sensasi baru, pengalaman yang lebih menarik atai momen yang lebih seru. Alhasil, mereka tidak dapat menikmati momen saat ini karena selalu berpikir tentang apa yang mungkin terjadi pada orang lain.
Dampak Negatif Fomo
Setelah mengenali gejala fomo, tidaklah cukup itu saja alasan untuk menghindarinya. Kita perlu tahu apa dampak yang ditimbulkan. Bagi yang sudah mengalami fomo, ada sejumlah dampak negatif yang muncul. Berikut dampak negatif fomo bagi psikologis:
- Mengalami Kecemasan dan Stres yang Bekepanjangan
Fomo menciptakan tekanan psikologis yang mangarah pada tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Sebab, mereka yang mengalaminya sangat rentan merasa kewalahan akibat tidak boleh ketinggalan dengan situasi terkini. Kecemasan ini dapat merusak kesehatan mental, meningkatkan tekanan darah dan mengganggu keseimbangan emosional secara keseluruhan
- Tidak Fokus dan Produktif
Terlalu banyak terlibat dalam suatu hal juga bisa membuat orang yang fomo sulit fokus dan tidak produktif. Pikiran yang terbagi-bagi antara kegiatan membuat seseorang kesulitan untuk terlibat dalam tugas atau pekerjaan tertentu sepenuhnya. Alhasil kualitas pekerjaan yang mereka lakukan tidak maksimal
- Tidak Memiliki Hubungan yang Dalam
Meskipun individu dengan fomo mungkin terlibat dalam banyak aktivitas sosial, hubungannya cendrung dangkal. Keterlibatan yang seringkali sekedar permukaan tanpa kedalaman dapat merugikan kualitas hubungan.
Tips Menghindari Fomo dengan KALEM
- (K) Kurangi akses gadget maupun media sosial
Mengurangi dalam menggunakan akses media sosia apapun menjadi salah satu langkah jitu untuk mengurangi sikap fomo yang berlebihan pada seseorang. Karena dengan mengurangi akses penggunaan media sosial seseorang yang mengalami fomo akan lebih fokus pada kehiudpan diri sendiri.
- (A) Ayo, berfikir lebih positif
Sebagai manusia kita harus bisa menanamkan positive thingking dalam menjalani kehidupan. Karena dengan berpikir positif hidup akan lebih tenang dan damai. Tidak banyak pikiran yang membuat kesehatan jadi rusak dan menambah beban pikiran.
- (L) Lebih bersyukur dan menghargai diri sendiri
Dalam menjalani hidup ini bersyukur merupakan salah satu sikap yang harus ada pada diri masing-masing manusia karena dengan bersyukur kita akan lebih menjalani hidup dengan bahagia. Karena kita lebih mensyukuri apa yang ada pada kita. Dengan beryukur ini menjadikan kita lebih mencintai diri kita sendiri.
- (E) Enyahkan pikiran untuk selalu mengikuti trend
Kehidupan ini memang tidak akan bisa lepas dari alat elektronik yang memberikan banyak infomasi seperti yang kita gunakan yaitu media sosial. Tapi mengurangi dan mengurung diri untuk tidak terlalu excited dalam mengikuti trend yang terbaru menjadikan kita untuk tidak menjadi seorang yang fomo dalam hidup ini. Karena tidak semua trend harus kita ikuti untuk menjadi seseorang yang dipuji.
- (M) Membangun koneksi nyata dengan sekitar
Memperbanyak relasi di dunia nyata adalah salah satu cara agar kita terhindari dari sikap fomo yang berlebihan. Karena dengan relasi nyata di dunia membuat kita sadar bahwa hidup harus terus melangkah pada kebaikan dan tujuan yang nyata. Bukan sekedar mengikuti trend yang tidak memilki arti dan makna
Yuk hidup lebih baik dan lebih sehat. Dengan menjadi manusia yang menjalankan kehidupan dengan bahagia dan sederhana, bukan menjalankan kehidupan yang mengikuti trend tapi tidak memilki arti dan makna, malah menyiksa diri dan merusak relasi pertemanan yang ada. Yuk hindari fomo, dengan sikap KALEM.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Fomo pada Generasi Saat ini
Ditulis oleh Wan Nur, mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari