Ilustrasi kesedihan dari sebuah ranting dan awan gelap (ilustrasi: pgtree)

LUKA

Tubuhku tidak terluka
namun aku menangis entah kenapa
tubuhku tidak sakit
namun aku berjuang untuk sembuh

aku punya hati
namun tidak ada rasa
sungguh separah apa luka ini?
aku berusaha menyembuhkan luka

yang tidak bisa dilihat orang lain
dan nyatanya aku bukan kehilangan cinta
namun aku kehilangan rasa percaya
dan rasa takut
yang berlarut



AWAN HITAM

Masih ingatkah?
hari dimana
awan mendung gelap gulita
dingin dan sepi

kala itu
air mata yang mengalir deras
hati yang tersayat-sayat
sepedih apa luka itu?

entahlah
seberapa sakit luka itu
sampai tangisanku
tak lagi mengeluarkan suara

dan jika pada akhirnya aku menyerah

percayalah
sebenarnya aku pernah
berjuang mati-matian
untuk selalu mengimbangimu

aku pun telah banyak kehilangan
untuk memperjuangkan segalanya
aku sangat ingin mempertahankanmu

tapi kau juga pasti tahu
karang yang selalu diterpa ombak
pasti akan hancur



HUJAN

Sudah kulepas payungku
bukan karena hujannya sudah reda
tetesan air yang membasahiku
kini aku nikmati derasnya hujan

aku resapi setiap tetesnya
sampai bulir-bulirnya berhenti
dan aku pun menyadari
ternyata basah tak seburuk

apa yang aku bayangkan
takdir yang menguji hatiku
rasa sakit dan sesak di dada
perlahan kunikmati rasa dan pelajarannya

dan kini ku terima dengan ikhlas



Penulis: Ara

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online